Soroti Kesejahteraan Lansia, ADB Dukung Pemerintah

- 3 Mei 2024, 11:10 WIB
Ilustrasi lansia.
Ilustrasi lansia. /Pixabay/DeviPeixoto

Di Indonesia, pemerintah telah mengalokasikan anggaran yang lebih besar untuk perlindungan sosial, termasuk untuk mendukung masyarakat lanjut usia. Langkah-langkah ini termasuk peningkatan anggaran untuk program-program seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako, serta peningkatan subsidi energi dan non-energi.

Selain itu, Ekonomi Indonesia diproyeksikan tumbuh sebesar 5 persen pada tahun 2024 dan 2025, menurut laporan Asian Development Outlook April 2024 yang dirilis oleh Asian Development Bank (ADB). Pertumbuhan ini didorong oleh investasi dan konsumsi swasta, dengan permintaan dalam negeri sebagai pendorong utama, mengimbangi kontribusi yang lebih rendah dari ekspor neto.

Albert Park, Kepala Ekonom ADB, menyatakan bahwa konsumsi swasta yang kuat, pengeluaran untuk infrastruktur publik, dan peningkatan investasi secara bertahap akan memperkuat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 5 persen pada tahun yang akan datang.

Diperkirakan inflasi akan mengalami penurunan dari 3,7 persen pada 2023 menjadi 2,8 persen pada 2024 dan 2025.

Baca Juga: 5 Deretan Film Horor Bulan Mei 2024 yang Recommend untuk Ditonton Rame-rame di Bioskop

Faktor-faktor yang diperkirakan membantu menjaga inflasi pada tingkat yang rendah termasuk pengelolaan sisi penawaran yang lebih baik dan ekspektasi inflasi yang terjaga. Upaya pengendalian inflasi oleh tim yang ditunjuk dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan diharapkan terus berperan penting dalam mengelola inflasi yang disebabkan oleh faktor-faktor domestik.

Pemilu yang lancar pada Februari 2024 diperkirakan akan meningkatkan kepercayaan dunia usaha, yang dapat mendorong investasi lebih lanjut. Namun, ketidakpastian terkait suku bunga The Fed, geopolitik, dan perubahan iklim bisa mengganggu rantai nilai global dan perdagangan internasional.

Kebijakan moneter akan terus menargetkan stabilitas harga, dengan fokus pada pengelolaan aliran modal dan nilai tukar. Sementara itu, kebijakan fiskal akan merangsang pertumbuhan dengan peningkatan target defisit anggaran tahun 2024 menjadi 2,3 persen PDB dan peningkatan belanja, termasuk kenaikan gaji pegawai negeri dan anggaran perlindungan sosial.

Investasi publik, termasuk suntikan modal ke badan usaha milik negara, diperkirakan akan tetap sekitar 1,9 persen dari PDB pada tahun 2024. Pendapatan pemerintah diharapkan naik sebesar satu persen, sementara belanja akan meningkat sebesar 6,1 persen.

Baca Juga: Daftar Makanan untuk Menyegarkan Tubuh di Musim Panas

Halaman:

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah