PR DEPOK - Kebocoran data pribadi masyarakat di pemerintahan, lagi-lagi menghantui bangsa Indonesia dalam beberapa waktu belakangan ini.
Berbagai kasus pembobolan data yang terjadi, jelas merugikan jutaan warga Indonesia dan menimbulkan kekhawatiran akan hal-hal yang tidak diinginkan.
Tak sedikit masyarakat, bahkan menuntut pemerintah untuk lebih perhatian dan meningkatkan keamanan, agar data-data warga Indonesia tak disalah gunakan oleh oknum yang tak bertanggung jawab.
Pasalnya, per bulan Juni 2024 ini ada beberapa data masyarakat yang dibobol oleh hacker, dan terbaru adalah data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang dibobol grup ransomware Brain Chiper, Kamis, 20 Juni 2024.
Baca Juga: Lirik Lagu Belum Mulai - Insomniacks feat. Nabila Taqiyyah, Merelakan Cinta yang Harus Selesai
Lantas, jika data di pemerintahan bocor atau kebobolan, apa dampaknya bagi masyarakat Indonesia?
Dampak Kebocoran Data Pemerintah Bagi Masyarakat Indonesia
Sebuah data yang ada di pemerintahan, umumnya akan menjadi arsip rahasia untuk keperluan negara itu sendiri.
Namun jika sebuah data bocor, Pakar keamanan siber dari Ethical Hackers Indonesia, Teguh Aprianto mengatakan akan berimbas pada beberapa hal, yakni penyalahgunaan data yang membahayakan seperti penipuan terstruktur, judi online dan penyalahgunaan identitas.
Baca Juga: Spanyol vs Georgia Euro 2024: Kochorashvili Siap Jadi Ancaman La Furia Roja
Daftar Kebocoran Data Pemerintah Selama Bulan Juni 2024
1. Kebocoran Data BPJS Kesehatan (Awal Juni 2024)
Jenis Data: Nama lengkap, NIK, nomor BPJS Kesehatan, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, nomor telepon, dan riwayat penyakit pasien.