Potensi La Nina hingga Antisipasi Gelombang Tinggi di Nusa Tenggara, BMKG Latih Nelayan Pahami Cuaca

- 13 Oktober 2020, 22:38 WIB
Ilustrasi nelayan.
Ilustrasi nelayan. /Quangpraha/Pixabay

PR DEPOK – Kepala Pusat Meterologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengatakan, para nelayan harus bisa mengantisipasi kemungkinan terjadinya gelombang tinggi, terutama di laut selatan-barat Sumatra hingga selatan Nusa Tenggara.

"Wilayah selatan Jawa, selatan Sumatra, barat Sumatra, hingga selatan Bali dan Nusa Tenggara memang gelombangnya relatif tinggi rata-ratanya"

"Hampir nelayan itu sulit menemukan gelombang di bawah dua meter, sulit sekali, yang sering adalah 2-4 meter, 3-5 meter, bahkan hari ini, besok, dan lusa enam meter," kata Eko dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Baca Juga: Gelar Kampanye Perdana Usai Negatif Covid-19, Donald Trump Lempar Masker ke Arah Pendukungnya

Eko mengungkapkan rencana itu kepada wartawan usai acara Pembukaan Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) 2020 "Dengan Pemahaman Informasi Cuaca, Wujudkan Efektifitas Melaut Guna Meningkatkan Kesejahteraan Nelayan Dalam Adaptasi Kebiasaan Baru" yang digelar Stasiun Meterologi Tunggul Wulung Cilacap di Gedung Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap.

Menurut Eko, jika gelombang tinggi tersebut dibarengi dengan kejadian-kejadian penting seperti tekanan rendah di suatu daerah, akan semakin mengganggu cuaca di selatan Jawa.

"Ini yang harus diantisipasi oleh masyarakat nelayan. Masyarakat nelayan tidak boleh berpikir sendiri, tidak boleh berunding sendiri dengan keluarga, tapi manfaatkan informasi dari BMKG," ujarnya.

Baca Juga: Bantah Singkirkan UKM, Teten Masduki: UU Ciptaker Jadi Solusi Bagi UMKM, Pengangguran dan Kemiskinan

Eko mengatakan, pihaknya akan melatih nelayan tentang cara mendapatkan informasi cuaca dari BMKG, termasuk bagaimana cara memahaminya.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x