Kawanan Gajah Sumatra Dikalungkan Alat, Pergerakannya Bisa Dipantau Setiap Hari Melalui Satelit

- 15 Oktober 2020, 07:19 WIB
Ilustrasi kawanan gajah.
Ilustrasi kawanan gajah. /Luxstorm/Pixabay

Bagian dari kerja sama ini terdiri dari multipihak antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, PT CPI, dan Perkumpulan Gajah Indonesia (PGI).

“Kerja sama penyelamatan Gajah Sumatra ini selaras dengan salah satu nilai perusahaan kami, yakni Melindungi Manusia dan Lingkungan," ujar Wahyu.

Sementara itu, Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Wiratno mengharapkan kerja sama multipihak ini dapat menjadi model konservasi Gajah Sumatra di daerah lainnya.

Baca Juga: Prabowo Dinilai Kurang Lantang oleh Pendukungnya, Pengamat: Bisa Berpotensi Beralihnya Dukungan

Wiratno mengatakan, upaya konservasi seperti ini harus menjadi gerakan bersama, tidak hanya dilakukan oleh pemerintah.

“Bantuan GPS Collar dan camera trap ini adalah bentuk kepedulian dari berbagai pihak termasuk private sector (sektor swasta) tentang keselamatan satwa liar kebanggaan kita," ujar Wiratno.

Ketua PGI Donny Gunaryadi juga mengatakan kantong habitat gajah di Balai Raja, Giam Siak Kecil, dan Petapahan adalah kantong habitat yang penting karena memiliki jumlah gajah yang banyak dan pergerakannya yang cukup jauh.

"Diharapkan dengan pemasangan GPS Collar ini dapat membantu untuk menangani konflik tersebut dengan lebih baik," tuturnya.

Baca Juga: Fotonya Viral sebagai Meme, Ini Identitas dan Kabar Terbaru Pria Bermuka Galak yang Ramai di Medsos

Kegiatan pemasangan ketiga GPS Collar direncanakan pada akhir Oktober 2020. GPS Collar akan dikalungkan di leher gajah dewasa dominan di kelompoknya.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x