Bunuh Anggota Babinsa di Tambora, Oknum Marinir TNI AL Berinisial RW Dituntut 10 Tahun Penjara

- 16 Oktober 2020, 14:44 WIB
Ilustrasi penahanan tersangka.*
Ilustrasi penahanan tersangka.* /PMJ News./

PR DEPOK - Oknum marinir TNI AL berinisial RW yang merupakan terdakwa pembunuh anggota Babinsa Pekojan Kodim 0503/JB Serda ASP di Tambora, dituntut 10 tahun penjara.

Tuntutan tersebut dibacakan dalam sidang yang digelar di Pengadilan Militer II-08 Jakarta Timur.

Tuntutan hukum kepada terdakwa dibacakan langsung oleh Kepala Oditur Militer Kolonel Sus Faryatno Situmorang.

Baca Juga: Luhut B Pandjaitan Sebut Covid-19 Jadi Momen Pemerintah Lakukan Reformasi di Bidang Pariwisata

Sementara itu, sidang dipimpin oleh Majelis Hakim Ketua Kolonel Chk (K) Prastiti Siswayani yang didampingi Mayor Chk Koswara dan Mayor Chk Samsul Hadi.

Selain dituntut 10 tahun penjara, RW mendapat hukuman tambahan yaitu pemberhentian dari dinas TNI AL.

“Dalam kasus tersebut terdakwa dituntut dengan hukuman 10 tahun penjara dan hukuman tambahan pemberhentian dari dinas TNI AL,” kata Kapidpenum Puspen TNI Kolonel TNI Sus Aidil pada Jumat, 16 Oktober 2020, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ.

Dalam kasus tersebut, pelaku RW didakwa dengan Pasal berlapis yang memberatkannya.

Baca Juga: Minta Jokowi Perintahkan Pembebasan Petinggi KAMI, Arief Poyuono: Mereka Tokoh yang Cinta Indonesia

Dia didakwa Pasal pembunuhan menghilangkan nyawa orang lain, perusakan fasilitas umum, dan Undang-Undang Nomor 12 Darurat Tahun 1951 tentang Kepemilikan Senjata Api.

Kepala Oditur Militer Kolonel Sus Faryatno menuturkan dari rangkaian fakta-fakta, terdakwa memenuhi unsur-unsur pidana dari tiga Pasal yang disangkakan sekaligus. Selain itu, terdakwa juga telah mengakui semua perbuatannya.

Atas tuntutan tersebut, Aidil menerangkan, terdakwa melalui penasihat hukumnya Mayor Laut (KH) Andi Masriadi langsung membacakan nota pembelaan atau pledoi dan permohonan keringanan hukuman.

Dalam pledoinya, terdakwa mengaku menyesali perbuatannya dan minta diberikan baik waktu atau kesempatan untuk memperbaiki diri karena masih muda.

Baca Juga: Komentari Aktivis KAMI Ditangkap, Fahri Hamzah: Kenapa Tidak Tangkap 575 Anggota DPR yang Bikin UU?

Kemudian, terdakwa juga berjanji tidak mengulangi perbuatannya. Selanjutnya terdakwa memohon agar tetap diberi kesempatan untuk tetap bisa berdinas di TNI AL.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah