Tak Ingin Vaksin Covid-19 Senasib dengan UU Cipta Kerja, Jokowi: Nanti Demo Lagi

- 19 Oktober 2020, 19:00 WIB
Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.
Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi. /RRI

PR DEPOK – Pengadaan vaksin Covid-19 di Indonesia, sudah semakin dekat, Indonesia di tahun 2021 mendatang akan memulai vaksinasi ke masyarakat.

Vaksin tersebut tentunya dihasilkan dari kerjasama dengan berbagai negara-negara asing seperti Tiongkok, Uni Emirat Arab, dan juga Inggris.

Presiden Joko Widodo, mengatakan kepada jajaran menterinya untuk ekstra hati-hati dalam implementasi pemberian vaksin ke masyarakat.

Baca Juga: Jika Ingin Kembangkan Usahanya, Memiliki Website Suatu Keharusan bagi Pelaku Usaha di Era Digital

Hal tersebut disampaikan saat memberi arahan di Rapat Terbatas mengenai Antisipasi Penyebaran Covid-19 Saat libur Panjang Akhir Oktober 2020 di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin 19 Oktober 2020.

"Kemudian titik kritis dari vaksinasi adalah di implementasi. Jangan menganggap mudah. Implementasi tidak mudah. Prosesnya seperti apa, siapa yang pertama disuntik terlebih dahulu, kenapa dia, harus dijelaskan betul ke publik. Proses-proses komunikasi publik ini betul-betul disiapkan. Siapa yang gratis, siapa yang mandiri, harus dijelaskan, harus detail," kata Presiden Jokowi seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI.

Jokowi menambahkan, bahwa dirinya tidak ingin terjadi kesalahpahaman antara publik dengan pemerintah mengenai vaksin yang berujung pada penolakan vaksin seperti kasus UU Cipta Kerja yang hingga saat ini menuai penolakan dari masyarakat.

Baca Juga: Pengadaan Vaksin Covid-19 di RI Kian Dekat, Jokowi Tak Ingin Ada Demo Penolakan dari Masyarakat

Hal tersebut lantaran Jokowi ingin agar semua hal dan konsep mengenai vaksin dapat dikomunikasikan secara terang benderang tanpa ada hal yang ditutup-tutupi.

Sehingga, tidak menimbulkan gelombang penolakan, layaknya Undang-Undang Cipta Kerja yang hingga saat ini masih menuai polemik.

"Jangan dihantam oleh isu, diplintir, kemudian kejadiannya bisa masyarakat demo lagi. Karena memang masyarakat sekarang ini dalam posisi sulit," tutur Jokowi.

Baca Juga: Kedapatan Menanam Ganja, Seorang Pria di Bandung Diamankan Ditresnarkoba Polda Jabar

Pemerintah sendiri mendatangkan vaksin dari tiga negara yaitu Tiongkok, Uni Emirat Arab, dan Inggris baru masuk dalam tahap akhir uji klinis fase ketiga.

Namun, ketiga vaksin tersebut sudah dalam proses mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) di sejumlah negara.

Pemerintah juga sudah berjanji akan memberi vaksin Covid-19 yang aman untuk masyarakat serta tidak berefek samping.

Baca Juga: Sinopsis Film The Last Stand, Aksi Arnold Schwarzenegger Memburu Gembong Narkoba di Kota Perbatasan

Jokowi ingin nantinya vaksin tersebut bisa diatur sedetail mungkin.

Untuk vaksin gratis, Jokowi memerintahkan agar diatur oleh Kementerian Kesehatan, sedangkan untuk vaksin mandiri (bayar), diatur oleh Kementerian BUMN.

Diketahui, Indonesia akan mendatangkan sekitar 11 juta dosis vaksin dari AstraZenica di bulan April 2021, sehingga totalnya menjadi 100 juta dosis.

Baca Juga: Pilkada Serentak 2020: KPU Depok Sarankan Sejumlah Paslon Perbanyak Kampanye Virtual

Selain dari AstraZenica, Indonesia juga mendatangkan vaksin dari G42 UEA dan juga dari Sinovac, Tiongkok.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah