Cegah Klaster Baru, Wiku Adisasmito Imbau Warga Tetap di Rumah Selama Libur Panjang Akhir Oktober

- 20 Oktober 2020, 20:42 WIB
Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito. /ANTARA/HO-Biro Pers Setpres./

PR DEPOK – Pemerintah pusat diketahui bersama telah menetapkan cuti bersama pada akhir Oktober 2020 atau lebih tepatnya pada tanggal 28 dan 30.

Diketahui, pada tanggal 28 dan 30 Oktober 2020, merupakan pengapit tanggal merah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 29 Oktober 2020.

Lalu, pada tanggal 31 Oktober dan 1 November 2020 merupakan jadwal akhir pekan yakni Sabtu dan Minggu.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Dijadikan Nama Jalan di UEA, Ferdinand Hutahaean Sentil KAMI

Dengan demikian, pada akhir Oktober 2020, akan terdapat libur panjang selama lima hari bagi sejumlah pekerja.

Berkaitan dengan hal itu, sebagai upaya mencegah klaster baru penularan Covid-19, masyarakat diimbau agar tetap berada di rumah selama libur panjang akhir Oktober nanti.

Imbauan tersebut disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito.

Menurut Wiku, angka kasus Covid-19 di Indonesia masih tinggi sehingga masyarakat disarankan untuk tidak bepergian saat libur panjang nanti.

Baca Juga: Tawarkan Gaji 6 Juta untuk Jaga Warung Nasi, Pemilik Akui Banyak Pelamar Mundur Usai Tahu Jam Kerja

“Angka kasus Covid-19 dan penularannya di Indonesia masih tinggi. Apabila tidak mendesak, kami sarankan masyarakat sementara untuk urungkan niat bepergian,” kata Wiku seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Wiku mengatakan, ada berbagai penelitian yang menunjukkan relevansi dari berkurangnya mobilitas masyarakat dengan penurunan kasus dan kematian akibat Covid-19

Misalnya, kata dia, Kajian Zhou et al (2020), menyatakan bahwa berkurangnya mobilitas dalam kota sebanyak 20 persen dapat menurunkan kurva kasus Covid-19 hingga 33 persen, serta menunda kemunculan puncak kasus selama dua pekan.

Selanjutnya, menurut dia, studi Yilmazkuday (2020) yang dibuat dari 130 negara.

Baca Juga: Kesal Diceraikan Suami karena Keciduk Selingkuh, Seorang Wanita Tega Lempar 2 Anaknya ke Sungai

Studi itu menyatakan bahwa satu persen peningkatan masyarakat berdiam di rumah dapat mengurangi sekira 70 kasus dan 7 kematian per pekan.

Bahkan, lanjut dia, berdasarkan studi tersebut, sebanyak satu persen pengurangan mobilitas masyarakat menggunakan transportasi umum di terminal, stasiun, dan bandara kan mengurangi 33 kasus dan 4 kematian mingguan.

Wiku juga menjelaskan bahwa libur panjang yang sebelumnya seperti pada tanggal 20 hingga 23 Agustus 2020 lalu telah menaikan kurva kasus Covid-19. Selain itu, pada libur panjang itu pun menimbulkan klaster baru.

Menurut Wiku, timbulnya klaster itu dipicu karena terjadi kerumunan di berbagai lokasi.

Baca Juga: Istri Digigit Ular, Pria Ini Panggil Pawang untuk Beri Mantra Sambil Menguburnya dengan Kotoran Sapi

Lokasi tersebut berkaitan dengan banyaknya kunjungan masyarakat ke tempat itu selama liburan tersebut.***

 

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x