Soal Dampak Megatsunami Alaska bagi Indonesia, BMKG: Sepertinya Tidak Akan Sampai, Terhalang Daratan

- 21 Oktober 2020, 09:10 WIB
Ilustrasi tsunami.
Ilustrasi tsunami. /Kellepics/Pixabay

Tak cukup sampai di situ, Rahmat juga menjelaskan bahwa tsunami yang diperkirakan akan terjadi di Alaska ini bergantung pada volume longsoran.

Menurutnya, gelombang tsunami akan semakin besar jika volume longsoran juga berjumlah besar.

Begitu pun sebaliknya, jika volume longsoran kecil, maka tsunami yang terjadi pun akan relatif kecil.

Baca Juga: Terdorong Faktor Stimulus Ekonomi AS, Harga Minyak Dunia Kembali Menguat

“Kalau material longsornya kecil ya dampak tsunaminya kecil,” ujar Rahmat.

Sementara itu, terkait dengan ancaman tsunami dahsyat di wilayah Alaska, Amerika Serikat ini, tim peneliti telah memetakan pergerakan karena khawatir kemiringan yang tidak stabil pada gletser saat ini akan menyebabkan longsor yang lebih besar dari longsor sebelumnya di tahun 2015 dan 2017.

Menurut peneliti, tsunami akan menerjang seluruh wilayah Prince William Sound, apabila longsor gletser benar-benar terjadi.

Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna dengan Rekognisi Wajah dan Sidik Jari

Selain itu, hasil pemodelan yang dilakukan oleh peneliti menunjukkan bahwa longsoran gletser di Barry Arm dapat menimbulkan tsunami dengan tinggi hingga 9 meter.

Menurut surat terbuka yang disampaikan kepada Alaska Department of Natural Resources (ADNR), tim peneliti juga telah menyampaikan kekhawatiran mereka akan pencairan lapisan es tersebut yang dapat terjadi dalam dua dekade mendatang.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x