Ditemukan 2 Spesies Kepiting Baru di Area Kerja Freeport, Ini Kata Pakar Osenaografi LIPI

- 21 Oktober 2020, 09:41 WIB
Dua spesies kepiting baru ditemukan di area Preport Indonesia Papua
Dua spesies kepiting baru ditemukan di area Preport Indonesia Papua /

PR DEPOK – Telah ditemukan dua spesies kepiting baru bernama Typhlocarcinops Robustus dan Typhlocarcinops Raouli di kawasan muara Ajkwa, area kerja PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.

Penemuan tersebut menambah daftar panjang penemuan spesies baru di area kerja PTFI yang terbentang dari kawasan pesisir pantai hingga hutan alpin berketinggian lebih dari 4.000 meter di atas permukaan laut.

Pakar oseanografi LIPI, Profesor Dwi Listyo Rahayu yang terlibat dalam penelitian ini di Timika Selasa, 21 Oktober 2020 menyatakan bahwa pemantauan lingkungan dilakukan untuk mendapatkan informasi dasar mengenai keanekaragaman hayati yang ada di area kerja PTFI.

Baca Juga: Hilangkan Rasa Ketakutan Masyarakat, Surabaya Gelar Swab PCR dan Rapid Test di Mall

"Sungai di Mimika beserta keanekaragaman hayati di dalamnya merupakan suatu ekosistem yang amat kaya, terutama karena menjadi habitat bagi banyak spesies seperti kepiting. Kerja sama PTFI dan LIPI menjadi penting dilakukan agar fungsi penelitian dan monitoring dapat dilakukan secara maksimal," kata Profesor Dwi seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA, Rabu 21 Oktober 2020.

Hingga saat ini, sudah ditemukan spesies baru berupa 29 flora dan 101 fauna, 50 spesies serangga, 2 spesies mamalia, 26 spesies reptil, 2 jenis ikan, 21 jenis kepiting, dan jenis-jenis lainnya.

Saat mendapati keunikan ciri dari fisik kedua spesies tersebut, tim peneliti langsung melakukan penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: Baleg DPR Pastikan UU Cipta Kerja Larang Perusahaan Kurangi Upah Minimum Buruh

Setelah melalui proses pengkajian selama hampir empat tahun, kedua spesies tersebut pun dinyatakan sebagai spesies baru.

Kekhasan ciri fisik utama keduanya terletak pada bentuk tubuh dan capitnya.

Typhlocarcinops Robustus mempunyai bentuk tubuh dan capit yang terlihat kokoh dan kuat seperti namanya Robustus yang dalam Bahasa Latin berarti kokoh.

Baca Juga: Soal Dampak Megatsunami Alaska Bagi Indonesia, BMKG: Sepertinya Tidak Akan Sampai, Terhalang Daratan

Sementara Typhlocarcinops Raouli mempunyai tubuh berbentuk persegi panjang dengan capit yang langsing dan berbulu halus.

Nama yang diberikan adalah bentuk penghormatan terhadap Raoul Serène, seorang ahli kepiting dari Prancis yang mempelajari kepiting dari kelompok ini.

Diketahui, sejak penelitian dilakukan PTFI pada tahun 2001, di kawasan muara sungai (estuari) dan mangrove, setidaknya 103 spesies dari subfilum Crustaceans ditemukan di kawasan ini, di mana 21 di antaranya merupakan jenis spesies baru bagi ilmu pengetahuan.

Baca Juga: Meski Tingkat Kematian Masih Lampaui Angka Global, Kasus Aktif Covid-19 Indonesia Turun 6,7 Persen

Kegiatan pemantauan dan penelitian di muara Sungai Ajkwa rutin dilakukan oleh PTFI setiap enam bulan sekali sebagai bentuk kepatuhan perusahaan terhadap Amdal 300K tahun 1997.

Tidak hanya di muara sungai, aktivitas pelestarian lingkungan ini juga dilakukan di seluruh area kerja PTFI, baik di dataran tinggi, maupun di dataran rendah.

"Hasil analisis dari setiap penelitian lingkungan yang kami lakukan, termasuk informasi dasar mengenai keanekaragaman hayati di area kerja PTFI, senantiasa menjadi bahan pertimbangan manajemen PTFI dalam mengambil keputusan operasional, sehingga kami dapat senantiasa meminimalisasi dampak operasi terhadap lingkungan. Kami juga secara rutin melaporkan hasil penelitian ini kepada pemerintah," tutur Manajer Senior Departemen Lingkungan PTFI Gesang Setyadi.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah