Nyamuk Jadi Penyebab Kematian Terbanyak di Dunia, Anak Masuk Kelompok Paling Rentan Terkena Malaria

- 23 Oktober 2020, 09:33 WIB
Ilustrasi gigitan nyamuk.
Ilustrasi gigitan nyamuk. /Pixabay

PR DEPOK - Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan IPB, Prof Dr drh Upik Kesumawati Hadi, mengatakan masyarakat harus lebih waspada terhadap nyamuk yang merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia.

"Nyamuk menyebabkan lebih banyak penderitaan kepada manusia jika dibandingkan organisme lain dan tidak hanya menyerang manusia, tetapi juga hewan," kata Prof Upik, dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara, Jumat 23 Oktober 2020.

Prof Upik menerangkan, berdasarkan data WHO, dalam World Malaria Report 2019 memperkirakan ada 228 juta kasus malaria terjadi pada 2018.

Sedikit berbeda dengan kasus pada 2017 dengan jumlah 210 juta di seluruh dunia.

Baca Juga: Makan Mi Buatan Sendiri, 9 Anggota Keluarga Meninggal Usai Keracunan Zat Berbahaya Asam Bongkrek

"Jumlah kematian akibat malaria sebanyak 405.000 pada 2018 dan 416.000 selama 2017. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak di Sub-Sahara Afrika dan Asia," ujarnya.

Menurutnya, hal tersebut merupakan laporan kerugian akibat m penyakit malaria, belum termasuk kematian akibat penyakit tular nyamuk lainnya.

Selain malaria, lanjut dia, ada berbagai jenis arbovirus yang ditularkan oleh nyamuk, yakni virus dengue, chikungunya, japanese encephalitis dan lain-lain yang secara endemik ditemukan di Indonesia.

Baca Juga: Tanggulangi Banjir Ibu Kota, Dana 1 Triliun Dikucurkan Pemprov DKI untuk Program Mitigasi Berikut

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x