Pembangunan Museum Nabi Muhammad di Jakut Mulai Digarap Usai Mekah dan Madinah Rampung Proyek Serupa

- 26 Oktober 2020, 07:46 WIB
Penandatangan pembangunan Museum Nabi Muhammad SAW, di Riyadh, Saudi Arabia, Sabtu, 24 Oktober 2020 malam.
Penandatangan pembangunan Museum Nabi Muhammad SAW, di Riyadh, Saudi Arabia, Sabtu, 24 Oktober 2020 malam. /Antara

PR DEPOK - Prosesi penandatanganan naskah perjanjian kerja sama pendirian dan pembangunan Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam di Riyadh baru saja disahkan.

Penandatanganan tersebut disaksikan oleh mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla bersama Sekjen Rabithah Alam Islamiyah (Liga Dunia Islam) Mohammad Abdul Karim Al Issa.

Penandatangan dilakukan antara Ketua Yayasan Sejarah Nabi Muhammad SAW Komjen Pol (Purn) H Syafruddin dengan Deputi Eksekutif Liga Dunia Islam Abdul Rahman bin Muhammad Al Mathar pada Sabtu malam.

Baca Juga: Megawati Soekarnoputri Diusulkan Jadi Pahlawan Demokrasi, Kemensos Angkat Bicara

Dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Jusuf Kalla yang juga ketua dewan pembina itu mengutarakan kegembiraannya bahwa rencana untuk membangun Museum Sejarah Rasulullah SAW dan Peradaban Islam di Indonesia akan segera terealisir.

Menurut Jusuf Kalla, museum internasional ini merupakan harapan seluruh umat islam di Indonesia.

"Umat islam di Indonesia sangat menantikan museum yang akan menyajikan sejarah Nabi Muhammad untuk meningkatkan kecintaan kepada Rasulullah dan keimanannya kepada Allah SWT," ucap Jusuf Kalla dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Baca Juga: Sempat Lawan Penindasan Rezim Soeharto, Megawati Soekarnoputri Diusulkan Jadi Pahlawan Demokrasi

Jusuf Kalla juga menyampaikan, bahwa museum tersebut akan menampilkan secara khusus bagaimana sejarah para pedagang dari jazirah Arab membawa agama islam ke Indonesia.

Selain itu, menampilkan sejarah datangnya para ulama dari Arab untuk mengajarkan agama islam pada waktu itu, sehingga 90 persen penduduk Indonesia menjadi didominasi oleh muslim.

Menurut Jusuf Kalla, museum itu tidak hanya akan menarik perhatian rakyat Indonesia, tetapi juga muslim di negara-negara sekitar Indonesia yang akan datang melihat ke Indonesia.

Baca Juga: Agar Tak Pecah Layaknya Uni Soviet Dulu, MPR Minta Tanamkan Etika dan Moralitas dalam Berbangsa

Museum akan menjadi ikon baru bagi Jakarta yang baru, seperti halnya bangunan-bangunan penanda kota-kota besar di dunia.

Setelah acara penandatanganan selesai, Komjen Pol. (Purn) H Syafruddin yang juga merupakan ketua panitian, mengatakan penandatanganan naskah perjanjian kerja sama pendirian dan pembangunan museum merupakan momentum besar bagi rakyat Indonesia, khususnya umat islam di Indonesia dan negara-negara di sekitarnya.

Pasalnya keberadaan museum yang pertama dibangun di luar wilayah Arab Saudi, sudah dinanti-nantikan keberadaannya.

Baca Juga: Pegadaian Tawarkan Diskon hingga 20 Persen untuk Program Investasi Emas, Berikut Kode Promosinya

Pada acara yang penuh keakraban dan kehangatan tersebut, juga dihadiri juga oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melalui fasilitas konferensi jarak jauh.

Museum akan menyajikan berbagai hal yang berkaitan dengan kehidupan, keteladanan, keluarga, peran perdamaian, serta peradaban yang dibangun Nabi Muhammad SAW dengan teknologi 3D, hologram, dan augmented reality.

Sehingga museum akan menjadi tempat penelitian bagi santri, mahasiswa, dosen, dan peneliti untuk mempelajari kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Jika Jokowi Tandatangani UU Cipta Kerja, KSPI Siap Demo Besar-besaran Geruduk Istana hingga Menang

Museum Sejarah Nabi Muhammad SAW dan Peradaban Islam akan dibangun di Indonesia tepatnya di wilayah Jakarta Utara, setelah pembangunan di Mekah dan Madinah.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x