Soal Kapan Berakhir, Begini Prediksi Jusuf Kalla Tentang Covid-19 di Indonesia

- 1 November 2020, 11:29 WIB
Calon penumpang mengantre untuk menaiki bus Transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Kamis (4/6/2020).*
Calon penumpang mengantre untuk menaiki bus Transjakarta di Halte Harmoni, Jakarta, Kamis (4/6/2020).* /ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/

PR DEPOK - Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia termasuk Indonesia.

Covid-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular lewat udara.

Sejak pertama kali diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020 silam, jumlah kasus virus corona hingga saat ini terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: Identitas Pelaku Penyerangan Geraja Prancis Terkuak: Seorang Imigran yang Baru 1 Bulan Tiba di Eropa

Hingga saat ini para ilmuwan dunia tengah berjibaku untuk menemukan vaksin virus tersebut.

Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla memperkirakan pandemi Covid-19 di Indonesia baru bisa berakhir pada 2022.

Dirinya menjelaskan terdapat sejumlah faktor yang menjadi dasar perkiraannya itu.

Baca Juga: Pertama Kali Terapkan Denda, Warga Seoul Siap-Siap Bayar Rp1,2 Juta Jika Tak Kenakan Masker

"Butuh waktu hingga 2022 bagi Indonesia untuk benar-benar pulih dari pandemi Covid-19," katanya seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Kantor Berita ANTARA.

Adapun faktor pertama yakni ketersediaan vaksin yang menurutnya baru bisa terpenuhi pada pertengahan 2021.

Menurutnya, membutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk melakukan vaksinasi paling tidak kepada 70 persen dari jumlah populasi di Indonesia.

Baca Juga: 146.390 Warga Bekasi Akan Terima Bantuan Presiden untuk Usaha Mikro

Selain itu, menurutnya produsen seperti Tiongkok, Inggris dan Amerika Serikat tentunya akan mengutamakan kebutuhan dalam negerinya sebelum mengirimkan nya ke negara lain termasuk Indonesia.

Atas dasar itu, dirinya mengaku telah memperhitungkan vaksinasi bertahap di dalam negeri yang diperkirakan mulai pada Mei dan Juni 2021 mendatang.

Pria yang juga telah menjabat dua kali sebagai Wakil Presiden ini mengatakan untuk melakukan vaksinasi kepada satu juta warga per hari bukanlah pekerjaan mudah.

Baca Juga: Upah Minimum Provinsi 2021 Tak Naik, PPP: Pemerintah Selalu Pikirkan Buruh dan Pengusaha

Terlebih mengingat untuk melakukan pemeriksaan Covid-19 kemampuan Indonesia hingga saat ini maksimum hanya 30 ribu spesimen per hari.

"Saya perkirakan vaksinasi massal yang rencananya dilakukan pada pertengahan 2021 hanya bisa diberikan kepada 500 ribu jiwa setiap harinya," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x