Sinabung Keluarkan Awan Panas Setinggi 2500 Meter, Pemantau Imbau Masyarakat dan Pengunjung Waspada

- 2 November 2020, 16:39 WIB
Gunung Sinabung keluarkan awan panas setinggi 2500 meter.
Gunung Sinabung keluarkan awan panas setinggi 2500 meter. /Antara

PR DEPOK – Kembali mengalami erupsi, Gunung Api Sinabung yang terletak di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatra Utara itu mengeluarkan material berupa awan panas guguran pada Senin, 2 November 2020.

Menurut informasi yang diperoleh dari pos pengamatan Gunung Api Sinabung, aktivitas awan panas guguran mengeluarkan luncuran pertama pada sekira pukul 7.57 WIB.

Selang beberapa jam, luncuran kedua terjadi pada pukul 10.23 WIB.

Baca Juga: Soal Pernyataannya yang Lukai Umat Muslim, Emmanuel Macron Lakukan Pembelaan Menggunakan Bahasa Arab

Berdasarkan data, luncuran awan panas kali ini menjadi yang keempat selama Oktober 2020.

Sementara itu, menurut keterangan salah seorang pemantau Gunung Sinabung, Armen Putra, ia membenarkan bahwa gunung tersebut mengalami peningkatan aktivitas vulkanik.

Armen menyebutkan, peristiwa awan panas kali ini tercatat jarak dengan jarak luncuran sejauh kurang lebih 2.500 meter ke arah Timur-Tenggara.

Baca Juga: Klaim Banyak Pekerja Diberhentikan, Muslim Kanada Tolak Larangan Jilbab dan Simbol Keagamaan

Akan tetapi, pemantau tersebut menjelaskan bahwa awan panas ini bukan merupakan erupsi, dan hanya luncuran awan panas akibat pertumbuhan kuba lava.

“Bukan erupsi, hanya luncuran awan panas. Luncuran pertama terjadi sejauh 2.500 meter, sedangkan kedua 1.500 meter,” tutur Armen Putra, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI.

Lebih lanjut, pemantauan Armen menunjukkan bahwa aktivitas Gunung Sinabung hingga saat ini masih terpantau terus mengeluarkan material abu vulkanik dan dapat berubah sewaktu-waktu.

Baca Juga: Demi Buktikan tak Hanya Pria yang Mampu Memimpin, Sebuah Kafe Khusus Perempuan Hadir di Ma'rib Yaman

Ia kemudian menerangkan bahwa saat ini pertumbuhan kuba lava di Gunung Sinabung masih terus membesar, ditambah dengan tekanan magma dari dalam perut gunung.

Armen menyebutkan bahwa hingga saat ini, terdapat dua kecamatan yang terdampak abu vulkanik, yakni Namanteran dan Berastagi.

“Hal itu juga berimbas pada sejumlah tanaman pertanian warga terpapar debu awan panas, dan sempat terjadi hujan abu di kawasan lereng Gunung Sinabung,” ujarnya.

Baca Juga: 34 Jam Tertimbun di Bawah Reruntuhan Gedung, Pria 70 Tahun Berhasil Dievakuasi dalam Kondisi Selamat

Terkait dampak abu vulkanik ini, Armen Putra mengimbau agar masyarakat ataupun pengunjung tetap waspada dan menjauhi kawasan zona merah atau radius 3 km dari puncak gunung Sinabung.

Selain itu, Armen juga mengatakan pengunjung ataupun masyarakat harus menghindari radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan radius 4 km untuk sektor timur-utara.

Khusus untuk masyarakat di kawasan wisata Lau Kawar, Armen juga mengimbau untuk meningkatkan kewaspadaan karena aktivitas Gunung Sinabung masih belum bisa dipastikan.

Baca Juga: Kembali Raih Kemenangan Saat Berjumpa Udinese, Berikut Fakta Menarik AC Milan dan Zlatan Ibrahimovic

Sementara itu, saat ini Gunung Sinabung masih berstatus level III atau siaga.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah