Demo Kecam Emmanuel Macron di Depan Kedubes Prancis, Polisi Amankan Pelajar yang Bawa Pistol Mainan

- 2 November 2020, 19:28 WIB
Ratusan orang berunjuk rasa di depan Kedubes Prancis di Jalan MH Thamrin, Jakarta
Ratusan orang berunjuk rasa di depan Kedubes Prancis di Jalan MH Thamrin, Jakarta /(ANTARA/HO/Humas TransJakarta)/

PR DEPOK - Unjuk rasa mengecam pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, terkait dugaan menghina umat muslim, terjadi di depan kantor Kedutaan Besar Prancis di Jakarta Pusat, Senin, 2 November 2020.

Terpantau seorang pelajar membawa pistol mainan yang mencoba menyusup ke tengah-tengah aksi unjuk rasa.

Pelajar tersebut segera diamankan oleh Petugas Polres Metro Jakarta Pusat.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto, di Monumen Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin, 2 November 2020.

Baca Juga: Terbaring karena Sakit Kanker, Seorang Ibu Saksikan Anaknya Ditusuk hingga Meninggal oleh Perampok

"Tadi ada yang bawa pistol mainan," kata Heru, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Heru menegaskan, meski diketahui bahwa pistol tersebut hanya mainan, hal tersebut akan ditanggapi dengan serius karena benda tersebut tidak sepatutnya di bawa ke dalam aksi unjuk rasa.

"Memang mainan tapi kan tidak pada tempatnya dibawa ke tempat aksi seperti ini," ucap Heru.

Lanjutnya, Heru mengatakan, ada 10 orang pelajar yang diamankan petugas dalam unjuk rasa di kantor Kedutaan Besar Prancis.

Baca Juga: Wishnutama Berharap Kehadiran Channel Sea Today Mampu Menyampaikan Berita Baik Indonesia pada Dunia

10 pelajar tersebut setelah diperiksa lebih lanjut bukan bagian dari buruh maupun ormas yang menggelar aksi pada hari ini.

Heru menambahkan 10 pemuda yang diamankan polisi tersebut seluruhnya berusia di bawah 17 tahun.

Sebanyak dua kegiatan unjuk rasa digelar secara bersamaan di Jakarta pada Senin, 2 Oktober 2020.

Unjuk rasa pertama digelar oleh elemen buruh untuk menyuarakan penolakan terhadap Omnibus Law. Kegiatan unjuk rasa ini dipusatkan di Monumen Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Baca Juga: Didakwa Terima Suap Rp6 Miliar, Napoleon Bonaparte Ajukan Nota Keberatan dan Minta Sidang Ditunda

Sedangkan unjuk rasa kedua digelar oleh Persaudaraan Alumni (PA) 212 di kantor Kedutaan Besar Prancis, Jakarta Pusat.

Polda Metro Jaya telah menyiagakan 7.766 personel gabungan, serta menyiapkan sebanyak 8.000 personel cadangan gabungan dari unsur TNI-Polri dan pemerintah daerah seperti Dishub, Satpol PP hingga pemadam kebakaran telah ditempatkan di kawasan Monas.

Pada kesempatan terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengingatkan kepada pengunjuk rasa agar mewaspadai terhadap provokator yang menyelusup untuk membuat kericuhan di tengah-tengah aksi yang berjalan dengan damai.

Baca Juga: Eropa Memasuki Gelombang Kedua Pandemi Covid-19, Jokowi: Jangan Teledor, Jangan Hilang Kewaspadaan

"Kami berharap teman-teman koordinator lapangan bisa menjaga massanya agar jangan sampai masuk provokator-provokator yang coba nanti berbuat kerusuhan," ujar Yusri, di Mako Polda Metro Jaya, Senin, 2 November 2020.

Yusri juga mengatakan, pihak kepolisian telah menyiapkan langkah preventif dengan menurunkan personelnya untuk melakukan penjagaan terhadap jalannya aksi dari ulah penyusup yang ingin memancing keributan.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah