UNESCO Tetapkan Karimunjawa sebagai Cagar Biosfer

- 5 November 2020, 08:56 WIB
Ganjar Pranowo berharap Kepulauan Karimun Jawa bisa menjadi percontohan destinasi wisata ramah lingkungan di Jateng
Ganjar Pranowo berharap Kepulauan Karimun Jawa bisa menjadi percontohan destinasi wisata ramah lingkungan di Jateng //karimunjawa.jepara.go.id/

PR DEPOK – Organisasi PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO), menetapkan kawasan Karimunjawa yang terletak sebagai Kabupaten Jepara, Jawa Tengah sebagai cagar biosfer.

Informasi penetapan itu disampaikan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jepara Farikhah Elida.

"Penetapan oleh UNESCO pada akhir 28 Oktober 2020 tidak hanya Karimunjawa, melainkan Karimunjawa Jepara Muria yang mencakup Kabupaten Jepara, Kudus, dan Pati," kata Farikhah Elida sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI pada Kamis, 5 November 2020.

Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Pembunuhan Wanita yang Dibuang ke Sumur di Bogor

Farikhah menyebutkan bahwa penetapan kawasan Karimunjawa bersamaan dengan dua cagar biosfer baru di Indonesia yang diumumkan dalam sidang ke-32 Internasional Coordinating Council (ICC) Man and the Biosphere (MAB) UNESCO tahun 2020 pada Rabu, 28 Oktober 2020.

Menurutnya, pengajuan Karimunjawa sebagai cagar biosfer sudah dilakukan sejak tahun 2017.

Sedangkan, menurutnya tahapannya berlangsung hingga 2,5 tahun.

Baca Juga: Satgas Penanganan Covid-19: Tren Masyarakat Terapkan Prokes Menurun di Libur Panjang Akhir Oktober

Tahapan itu di antaranya, penyiapan proposal, data proposal, data konferensi di LIPI, pembuatan film nominasi cagar biosfer, hingga pengiriman dokumen pengusulan nomine cagar biosfer ke MAB UNESCO di Nigeria.

Data yang dibutuhkan, kata Farikhah, mulai dari RPJMD, RTRW, kondisi geografis, sosial, ekonomi dan budaya, letter of agreement yang ditandatangani oleh pemerintah daerah dan dinas terkait, serta surat rekomendasi dari Gubernur Jawa Tengah.

Terkait dengan pengusulan Karimunjawa sebagai zona cagar biosfer, terdapat beberapa alasan.

Baca Juga: Terbukti Langgar Kode Etik, DKPP Berhentikan Tetap 6 Penyelenggara Pemilu di Sulawesi Tengah

Di antaranya, sambung Farikhah, karena Karimunjawa merupakan kawasan hutan hujan tropis dataran rendah, hutan mangrove, ekosistem hutan pantai, ekosistem padang lamun, terumbu karang, dan jenis mangrove yang ada di Karimunjawa sebagian besar termasuk kelas mangrove sejati.

Terkait dengan alasan penamaan Karimunjawa Jepara Muria adalah untuk mengenalkan potensi Jepara yang memiliki pulau dan Pegunungan Muria kepada dunia internasional.

Farikhah juga mengungkapkan cagar biosfer merupakan kawasan yang terdiri atas ekosistem darat, pesisir, dan laut yang diakui keberadaannya di tingkat Internasional sebagai bagian dari Program Man and Biosphere (MAB) UNESCO.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Kota Depok pada Kamis 5 November 2020, Mulai Pukul 10.00 hingga 15.00 WIB

Untuk diketahui, kata Farikhah, total luasan di Karimunjawa mencapai 746.412,54 hektar.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah