Network
PR DEPOK – Usai menaikkan status Gunung Merapi menjadi siaga (Level III), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali terus melakukan langkah penanganan siaga darurat.
Disampaikan oleh Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, tim BPBD Kabupaten Boyolali tengah fokus dalam penanganan wilayah yang termasuk ke dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi, yakni Desa Jrakah, Desa Klakah, dan Desa Tlogolele di kecamatan Selo.
Sejumlah upaya penanganan seperti jalur evakuasi dan titik kumpul evakuasi telah dilakukan oleh tim BPBD wilayah tersebut.
Baca Juga: Soal Video Syur Mirip Gisel, PMJ Ingatkan Penyebar Terancam UU ITE dengan Ancaman 6 Tahun Penjara
“Adapun upaya yang telah dilakukan adalah dengan mempersiapkan jalur evakuasi untuk warga, menetapkan titik kumpul evakuasi, melakukan gladi lapang terkait pelaksanaan evakuasi, dapur umum dan evakuasi ke desa penyangga,” tutur Raditya Jati, pada Sabtu, 7 November 2020, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News.
Selain langkah penanganan bencana, BPBD Kabupaten Boyolali juga telah melakukan sosialisasi mengenai penerapan sister village pada masa pandemi Covid-19, antara Desa Tlogolele di Kabupaten Boyolali, dengan Desa Mertoyudan dan Desa Bumirejo, yang masuk ke daerah administrasi Kabupaten Magelang.
Tak hanya sosialisasi, tim BPBD Boyolali juga telah mendistribusikan logistik berupa bahan pangan dan masker ke TPPS di Desa Tlogolele, Desa Klakah, dan Desa Jrakah, tak lama setelah Gunung Merapi ditetapkan berstatus siaga oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) sejak Kamis, 5 November 2020.
Baca Juga: Sinopsis Film Beirut, Kisah Mantan Diplomat AS Menjadi Negosiator Penculikan Agen CIA di Lebanon
Lebih lanjut, tim BPBD Boyolali bersama tim gabungan telah menyediakan alat transportasi berupa mobil truk untuk mengantisipasi evakuasi di Desa Klakah.
