Contohnya, dikatakan dia, saat Menko Polhukam Mahfud MD, mempersilakan pendukung Habib Rizieq untuk menjemput dan mengawal dirinya di bandara Soekarno Hatta.
"Kaya kemarin Pak Mahfud umumkan yang mau jemput silakan, nah baik enggak tuh, kita terima kasih. Terima kasih Pak Mahfud umat akhirnya diizinkan menjemput," tutur Habib Rizieq.
Lebih lanjut, Habib Rizieq kembali memberikan contoh lain sikap pemerintah yang menurutnya tidak baik, yakni ketika ia disebut kriminal dan dideportasi.
"Tapi pada saat Pak Mahfud bilang Habib Rizieq kriminal, deportasi, itu baik apa enggak? Enggak terima kasih,”
Baca Juga: Raih Urutan 1 dalam Elektabilitas 2024, Prabowo Diharapkan Kembali Calonkan Diri Jadi Presiden RI
“Jadi kita objektif saja yang baik kita terima kasih, yang enggak baik kita luruskan. Insyaallah," ujarnya menambahkan.
Tak hanya membahas sikap pemerintah, Habib Rizieq juga menyoroti isu rekonsiliasi dengan pihak yang berseberangan dengannya. Ia menuturkan bahwa kemungkinan itu bisa saja terjadi asal dengan niat dan tekad yang baik.
"Tapi kalau rekonsiliasi berdiri atas dasar kecurangan, kezaliman, kejahatan, saudara, tidak mungkin. Tidak ada rekonsiliasi kalau kezaliman dibiarkan,” kata pemimpin FPI itu menegaskan.***