Oknum TNI Simpatisan Habib Rizieq Ditahan, DPR: Terlalu Berlebihan, Panglima Harus Lebih Bijak

- 12 November 2020, 14:54 WIB
Ketua DPP PPP, Syaifullah Tamliha.
Ketua DPP PPP, Syaifullah Tamliha. /Instagram/@syaifullahtamliha./

PR DEPOK – Menanggapi sikap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto terhadap prajurit simpatisan Habib Rizieq Shihab yang videonya sempat viral di media sosial, Anggota Komisi I DPR RI, Syaifullah Tamliha meminta agar sang panglima dapat berlaku dengan bijak.

Menurutnya, tindakan Marsekal Hadi Tjahjanto dan jajarannya yang diduga memborgol oknum TNI simpatisan Habib Rizieq, terlalu berlebihan.

"Jika benar oknum TNI tersebut sampai diborgol, cara tersebut terlalu berlebihan. Rakyat adalah ibu kandung bagi TNI. Jangan sampai pula TNI dianggap menyakiti perasaan ibu kandungnya," ujar Tamliha ketika dimintai keterangan pada Kamis, 12 November 2020, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari RRI.

Baca Juga: Tanggapi Penyataan Jakarta Amburadul, Ahmad Sahroni: Sikap Megawati ke Anies Seperti Anak Sendiri

Dalam keterangannya, Tamliha juga turut menyoroti video sejumlah TNI yang viral tersebut dan membenarkan bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan aturan. Namun, ia menekankan agar Marsekal Hadi Tjahjanto dan jajarannya dapat bersikap bijaksana terhadap oknum TNI yang ada di dalam video.

"Sudah beberapa kasus perwira dicopot dari jabatan akibat postingan di media sosial. Namun Panglima TNI dan para Kepala Staf TNI AD, AU dan AL hendaklah bijaksana terhadap anggotanya yang bersimpati kepada HRS," ujar dia menjelaskan.

Selain itu, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu mengakui adanya aturan internal TNI terkait penggunaan media sosial, yang mengatur agar anggota TNI tidak mempublikasikan pendapat pribadi yang dapat menuai perdebatan publik.

Baca Juga: Tanggapi Pernyataan Megawati Soekarnoputri, Fadli Zon: Amburadul Itu Indonesia Bukan Jakarta

"Memang di TNI, terutama TNI Angkatan Darat, ada perintah kepada seluruh anggota TNI beserta istrinya sejak dahulu sudah dilarang melakukan posting-an pendapat pribadi pada media sosial terhadap sesuatu yang dapat menimbulkan pro dan kontra di kalangan publik," ujar Tamliha.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x