Pertanyakan Kesalahan Presiden Jokowi terhadap Rizieq Shihab, Gus Choi: Tak Perlu Ada Rekonsiliasi

- 13 November 2020, 14:04 WIB
Imam Besar FPI, Habib Rizieq menyapa massa pendukungnya.
Imam Besar FPI, Habib Rizieq menyapa massa pendukungnya. /ANTARA/Muhammad Iqbal

PR DEPOK - Politikus Partai NasDem, Achmad Effendy Choirie menegaskan, rekonsiliasi dengan pemerintah yang ditawarkan oleh Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab tak perlu dilakukan.

Sebab menurut dia, Presiden Joko Widodo sama sekali tidak punya salah terhadap Habib Rizieq Shihab.

"Ya memang tidak perlu rekonsiliasi. Memang salahnya Jokowi apa kepada Habib Rizieq," kata dia seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI Jumat, 13 November 2020.

Baca Juga: Pencairan KUR Sektor Kelautan dan Perikanan Capai Rp4,03 Triliun, Ini Penjelasan Pihak KKP

Sebelumnya, Habib Rizieq Shihab berceramah di Petamburan yang disiarkan di akun YouTube Front TV, Kamis, 12 November 2020 lalu.

Ia menyatakan bahwa dirinya siap melakukan rekonsiliasi dengan pemerintah, namun dengan beberapa syarat.

Sejumlah syarat tersebut diantaranya pemerintah harus menghentikan upaya kriminalisasi terhadap ulama dan para aktivis.

Baca Juga: Kasus Kriminal Akibat Alkohol Tergolong Tinggi, Pengamat: RUU Minol Perlu Diterapkan di Indonesia

Terkait hal tersebut, Gus Choi, sapaan Achmad Effendy Choirie menilai bahwa Habib Rizieq Shihan selalu menilai pemerintah negatif dengan mencari-cari kesalahan pemerintah.

"Jadi jangan diplintir lagi seolah Jokowi mengkriminalisasi ulama. Itu kan kebohongan yang luar biasa kepada publik. Mengkriminalisasi ulama itu pembalikan fakta yang luar biasa," ujarnya.

Diketahui, terkait syarat tersebut, Habib Rizieq menyebut beberapa ulama diantaranya adalah Abu Bakar Baasyir dan Habib Bahar bin Smith.

Baca Juga: Laporan Sudah Masuk dalam Tahap Penyelidikan, Polisi Berencana Segera Panggil Gisel dan Jedar

Habib Rizieq Shihab juga meminta, agar sejumlah aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) dan beberapa buruh serta mahasiswa yang ikut demo UU Ciptaker dibebaskan.

"Bebaskan buruh, bebaskan mahasiswa, bebaskan para pendemo, bebaskan pelajar yang saat ini memenuhi ruang-ruang tahanan," tuturnya.

Ia juga menyatakan bahwa pihaknya siap untuk berdialog tanpa membuat kerusuhan.

Baca Juga: RUU Minol Dinilai Belum Perlu, DPR: Aturannya Jangan Diperketat, Nanti Malah Banyak yang Bandel

“Kita siap dialog dan damai, kita siap hidup tanpa kegaduhan. Tapi bebaskan ulama, habib dan bebaskan dulu para tokoh kita masih banyak ulama menderita,” ujarnya.

Menurut dia, bagaimana sebuah rekonsiliasi bisa berjalan dengan baik, bila pintu dialog tidak dibuka sama sekali.

Habib Rizieq Shihab mengaku, telah menawarkan pintu dialog dengan pemerintah sejak bulan Januari 2017 silam.

Baca Juga: Tak Semua Berisi Larangan, RUU Minuman Beralkohol Izinkan Sejumlah Kepentingan Bisa Mengonsumsinya

“Bicara soal pintu dialog sudah pernah saya sampaikan saat tabligh akbar di Masjid Istiqlal sebelum Pilkada DKI setelah yaitu aksi 212 di tahun 2016 dan di bulan Januari (2017) kita buat aksi 121,” ucapnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah