Menanggulangi hal tersebut, Joko Widodo menyampaikan tiga poin utama yang penting untuk didorong dalam pemanfaatan teknologi digital di ASEAN.
Pertama, revolusi digital yang inklusif. Presiden menekankan bahwa akses, keterjangkauan, dan kapasitas merupakan tiga kunci utama agar demokratisasi digital dapat berjalan.
Baca Juga: Terkubur Lebih dari 2.500 Tahun, Mesir Temukan 100 Peti Mati Kuno dan Mumi di Pemakaman Firaun
Dalam kaitan ini, infrastruktur digital yang disertai pengembangan kapasitas SDM perlu untuk dipersiapkan secara matang.
Selanjutnya kedua, perlunya ASEAN untuk menjadi pemain besar dan bukan hanya pasar dalam ekonomi berbasis digital.
Joko Widodo sebut ekonomi digital harus dapat membantu UMKM masuk dalam rantai pasok global, karena UMKM adalah tulang punggung ekonomi ASEAN (88-99 persen dari ekonomi ASEAN).
Baca Juga: Singgung Hubungan ASEAN-Selandia Baru, Jokowi Ingin Perkuat Kemitraan di Bidang Perikanan dan Iklim
Percepatan transformasi digital UMKM, dikatakan Joko Widodo, akan mendorong bangkitnya roda perekonomian kawasan.
Ketiga, penguatan sinergi guna menciptakan ekosistem digital yang kondusif.
Dalam hal ini, Joko Widodo mendorong penguatan kerja sama kawasan untuk mengeliminasi hambatan perdagangan digital, membangun kepastian hukum, menciptakan sinergi regulasi perdagangan digital serta kolaborasi antara pemerintah dan swasta untuk memperkuat konektivitas kawasan.***