Tak Ingin Paham Radikal Semakin Meluas, Wapres Minta Umat Islam Tak Terbawa Arus Berpikir Sempit

- 17 November 2020, 10:42 WIB
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin.
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin. /Dok. Asdep KIP Setwapres./
 
PR DEPOK - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta seluruh umat islam di Indonesia untuk tidak ikut dalam arus berpikir sempit.
 
Ma’ruf Amin mengatakan cara berpikir tersebut hanya akan menimbulkan sikap intoleran, melahirkan paham radikal, hingga membenarkan kekerasan dalam penyelesaian masalah.
 
“Saya tidak ingin umat islam ikut dalam arus berpikir sempit, seperti sebagaimana fenomena yang muncul belakangan ini. Cara berpikir sempit itu melahirkan pola pikir radikal, yang menjustifikasi kekerasan dalam menyelesaikan masalah,” kata Wapres sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara Selasa, 17 November 2020. 
 
 
Pernyataan itu disampaikan saat Ma’ruf Amin saat mengisi pidato kunci pada web seminar dengan tema Peran Umat Islam Indonesia dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia Unggul Menuju Indonesia Emas 2045, Senin, 16 November 2020.
 
Selain itu, Wapres mengatakan pemahaman umat Muslim terhadap ajaran agama islam tidak seharusnya tekstual tanpa mempertimbangkan perkembangan ilmu pengetahuan untuk kehidupan yang lebih baik.
 
Ma’ruf juga menjelaskan bahwa wahyu pertama yang diturunkan Nabi Muhammad adalah iqra, yang mengandung makna tidak sekadar membaca.
 
 
"Karena ilmu pengetahuan yang membawa kehidupan menjadi lebih baik. Membaca, memahami, dan kemudian pada gilirannya menjalankan ilmu dan pengetahuan yang dipelajari adalah merupakan makna utama dari wahyu tersebut,” tuturnya.
 
Kemudian, lanjutnya, apabila seluruh umat Islam berpegang pada makna tersebut, maka pengembangan kualitas SDM untuk menuju Indonesia Emas di tahun 2024 akan dapat tercapai.
 
“Masalah utama dalam peran umat Islam untuk pengembangan SDM justru adalah bagaimana umat Islam mampu mengatasi hambatan yang dihadapi, antara lain soal cara berpikir sempit dan tidak terbuka terhadap perkembangan,” ucapnya.
 
 
Menurut Ma’ruf Amin, umat Islam juga harus adaptif, mampu menangkap peluang serta memiliki kemampuan dalam memanfaatkan perkembangan teknologi.
 
Lebih lanjut, ia memandang bahwa kemajuan bangsa Indonesia sangat tergantung pada peran dan kualitas umat islam, karena sebagian besar penduduk di Indonesia merupakan muslim.
 
“Dengan jumlah penduduk muslim yang hampir mencapai 90 persen dari total populasi Indonesia, maju mundurnya bangsa dan negara ini akan sangat tergantung pada peran umat islam,” ujar Ma’ruf Amin.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x