Pangdam Jaya Perintahkan Turunkan Baliho Habib Rizieq, Fahri Hamzah: Bukan Hormati Hukum Rimba

- 22 November 2020, 19:05 WIB
Prajurit TNI menertibkan spanduk tidak berizin saat patroli keamanan di Jalan Budi Kemuliaan, Gambir, Jakarta, Jumat (20/11/2020). Sebanyak 500 personel gabungan dari TNI dikerahkan untuk menertibkan spanduk ataupun baliho yang tidak memiliki izin di wilayah yang berada di bawah pengamanan Kodam Jaya/Jayakarta./
Prajurit TNI menertibkan spanduk tidak berizin saat patroli keamanan di Jalan Budi Kemuliaan, Gambir, Jakarta, Jumat (20/11/2020). Sebanyak 500 personel gabungan dari TNI dikerahkan untuk menertibkan spanduk ataupun baliho yang tidak memiliki izin di wilayah yang berada di bawah pengamanan Kodam Jaya/Jayakarta./ //Aprillio Akbar//ANTARA FOTO

"Kalau saya jadi Menhan, ini adalah 'lampu kuning' ditabraknya rambu-rambu militer dalam demokrasi. TNI harus mengerti bahwa tugas dia di tengah rakyat adalah memelihara perdamaian. Sebagaimana militer berperang bukan untuk membunuh lawan tapi untuk menjaga perdamaian," katanya.

Mantan wakil ketua DPR tersebut, juga menyinggung semboyan 'TNI-Polri bersatu'. Ia menegaskan, TNI dan Polri boleh bersatu namun tidak dalam hal tugas.

"Kita dukung semboyan 'TNI dan Polri bersatu'. Tapi kita pasti harus menolak tugas TNI sama dengan Polri. Kita jangan lupa sejarah. Kita telah mengoreksi ABRI dan mengeluarkan Polri darinya. Indonesia adalah negara hukum dan dikelola secara sipil. Militerisme masa lalu," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah