Pemain Liga Italia Coret Pipi dengan Garis Merah di Pekan ke-8, Kenapa? Berikut Ini Alasannya

23 November 2020, 21:36 WIB
Pemain Liga Italia mencoretkan pipi mereka dengan garis merah.* /Twitter/@acmilan./

PR DEPOK – Pekan ini penggemar sepak bola Liga Italia pasti melihat tanda garis merah di pipi para pemain Liga Italia pada pertandingan akhir pekan lalu.

Mungkin beberapa dari penggemar Liga Italia bertanya-tanya tentang tanda merah tersebut. Apakah ada suatu perayaan? Atau hal itu dilakukan untuk mengenang sesuatu?

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Sun, tanda merah di pipi para pemain Liga Italia merupakan upaya yang dilakukan Liga Italia untuk mengkampanyekan anti kekerasan terhadap perempuan.

Baca Juga: Jadi Klaster Baru, 60 Warga Petamburan Ikuti Tes Cepat Covid-19 Hari Ini, Hasilnya?

Liga Italia telah bekerja sama dengan organisasi asal Italia bernama WeWorld Onlus, untuk mengampanyekan hal tersebut.

WeWorld Onlus adalah organisasi koperasi non-pemerintah yang berbasis di Italia dan tidak memiliki afiliasi keagamaan, yang diakui oleh Kementerian Luar Negeri Italia.

Organisasi ini didirikan di Kota Milan, Italia pada tahun 1999. Mereka telah bekerja di Italia, Asia, Afrika, dan Amerika Selatan untuk mendukung perempuan dan anak-anak, serta komunitas lokal dalam memerangi kemiskinan dan ketidaksetaraan, dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

Baca Juga: Hanya dengan Oksigen, Ilmuwan Israel Klaim dapat Hentikan Proses Penuaan Biologis pada Manusia

Coretan merah yang ada di pipi para pemain ini merupakan bentuk dukungan pemain sepak bola dalam kampanye melawan dan menghentikan tindak kekerasan kepada perempuan di seluruh dunia termasuk para perempuan di Italia.

Kampanye ini digerakkan oleh WeWorld Onlus dan bekerjasama dengan Liga Italia untuk menyadarkan warga dunia dalam menghentikan kekerasan terhadap perempuan.

Para pemain akan membuat garis-garis merah di pipi mereka saat memainkan pertandingan.

Tampilan mencolok tersebut bertujuan untuk mempromosikan kampanye WeWorldOnlus 'Red Card to Violence'.

Baca Juga: Usai Baca Buku Bung Hatta yang Kritik Otoritarian Soekarno, Fadli Zon: Kok Relevan dengan Sekarang

Kampanye ini sebenarnya telah dilakukan sejak 2018 lalu. Saat itu legenda Italia, Franco Baresi, Alessandro Costacurta, dan Francesco Toldo menghadiri acara peluncuran WeWorld Onlus.

Mantan penjaga gawang Inter Milan, Toldo turut mendukung kampanye ini, yang menurutnya mengajar nilai-nilai yang benar.

"Kekerasan adalah masalah budaya. Untuk mengatasi masalah ini, putra-putra kami perlu diajari nilai-nilai yang benar dan bahwa mereka perlu menunjukkan rasa hormat," ujar Toldo

Sementara itu, sebelumnya pemain legendaris Italia lainnya, yakni Alessandro Del Piero juga salah satu yang menunjukkan dukungannya di media sosial.

Baca Juga: Anies Baswedan Baca Buku 'How Democracies Die', Yunarto Wijaya Sindir Soal Bisnis Semen dan Bank

"Kekerasan terhadap wanita itu licik, diam, tidak mudah untuk melihatnya. Tapi bersama-sama kita bisa memberikan sinyal. Mari kita beri semua orang #unrossoallaviolenza,” cuit Del Piero dalam akun Twitternya.

Sejalan dengan adanya kampanye anti kekerasan ini, di media sosial twitter akan diramaikan dengan tagar #unrossoallaviolenza, yang jika diartikan dalam bahasa Indonesia yakni kartu merah untuk kekerasan.

Anda juga bisa ikut berkampanye anti kekerasan terhadap perempuan di media sosial dengan menyematkan #unrossoallaviolenza. Agar orang-orang di sekitar Anda mengerti bahwa kekerasan terhadap perempuan masih sering ditemukan, dan sudah saatnya hal itu dihentikan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler