Agar tak Terulang, KOI akan Laporkan Tindakan BWF ke IOC Sebelum Kasus di All England 2021 Digugat ke CAS

28 Maret 2021, 10:38 WIB
Illustrasi bulu tangkis. /Pixabay/No-longer-here.

PR DEPOK - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) berpendapat permintaan maaf yang dilakukan oleh BWF tidak menjamin kejadian yang dialami Indonesia tidak terulang kembali pada masa depan.

Oleh sebab itu, KOI akan melaporkan kejadian yang dialami timnas bulu tangkis Indonesia ke Komite Olimpiade Internasional (IOC) sebelum kasus itu digugat ke Badan Arbitrase Olahraga Internasional (CAS).

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum KOI, Raja Sapta Oktohari dalam kesempatan temu media virtual di Jakarta, Sabtu 27 Maret 2021 kemarin.

Baca Juga: Polisi yang Tewas Kabarnya Bukan Terduga Insiden Laskar FPI, Refly: Banyak Hal Aneh dalam Penanganan Kasus Ini

“Kami tetap membangun komunikasi dengan BWF. Tapi secara formal semua komplain dan yang terjadi di All England harus dilaporkan ke semua pihak supaya paling tidak yang bikin salah bisa koreksi dan introspeksi,” kata Okto dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Laporan KOI kepada IOC juga karena kejadian yang menimpa timnas bulu tangkis Indonesia sangat merugikan. Bahkan, IOC juga akan diminta pendapatnya terkait apa yang dialami Indonesia.

KOI akan melaporkan BWF ke IOC tentang sikap diskriminasi BWF ke Indonesia dalam turnamen All England 2021. Selain itu BWF dipandang tidak profesional dalam menyelenggarakan All England 2021.

Baca Juga: Sebut Unik karena Hanya HRS yang Diperkarakan, Adhie Massardi: Padahal Banyak Kerumunan, Bahkan Libatkan RI-1

Dari laporan KOI tersebut diharapkan IOC dapat berkomunikasi dengan semua federasi olahraga internasional tidak mengulang peristiwa yang dilakukan BWF. Hal ini terutama dilakukan pada Olimpiade Tokyo 2021.

Kejadian All England 2021 juga diharapkan sebagai langkah awal mengkampanyekan tata kelola penyelenggaraan olahraga internasional,

“Kami mau sampaikan bahwa ini tidak boleh terulang apalagi di Olimpiade. IOC perlu tahu bahwa ini telah terjadi di BWF sehingga mereka bisa aware dengan yang mereka lakukan di All England. Kami tidak mau gestur diskriminasi masuk ke dunia olahraga," katanya.

Sebelumnya. Menpora Zainudin Amali meminta BWF mengevaluasi sistem penyelenggaraan turnamen internasional yang digelar saat pandemi Covid-19.

Baca Juga: PPATK Sebut 92 Rekening FPI yang Terblokir Terbuka Sendiri, HNW: Bukan Saling Lempar Bola, Tegakkan Keadilan

Kejadian yang dialami Indonesia, kata Menpora Zainudin, diharapkan tidak terjadi kembali pada pertandingan kualifikasi Olimpiade Tokyo 2021.

"Mudah-mudahan ada evaluasi besar-besaran tentang sistem penyelenggaraan turnamen dengan kebijakan masing-masing negara dalam menangani Covid-19," ucapnya.

BWF perlu menyesuaikan sistem penyelenggaran pertandingan dengan penanganan penyebaran Covid-19 di setiap negara yang menjadi peserta kejuaran yang digelarnya.

"Buat saya, kejadian di Inggris jangan terulang pada turnamen berikutnya. Karena kita masih menghadapi turnamen untuk Olimpiade," tutur Zainudin.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler