7 Orang Diperiksa Terkait Kematian Maradona, Pengacara: Mereka Membunuhnya

17 Juni 2021, 15:50 WIB
Diego Maradona. /Antara

PR DEPOK – Berita kematian legenda sepak bola Diego Maradona kerap dikaitkan dengan aksi pembunuhan.

Pengacara untuk perawat yang diselidiki membeberkan fakta kematian Maradona dengan menuding dokter telah melakukan aksi pembunuhan.

Fakta kematian Maradona ini disampaikan Rodolfo Baque selaku pengacara Dahiana Gisela Madrid usai ia diinterogasi oleh jaksa.

Baca Juga: Cara Cek Bansos 2021 Online Pakai KTP di Link cekbansos.kemensos.go.id

"Mereka membunuh Diego (Maradona)," kata pengacara Rodolfo Baque pada Kamis 17 Juni 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari India Times.

Baque bersikeras membela kliennya dan menuding dokter yang merawat Maradona saat dia pulih dari operasi otak yang patut disalahkan atas kematian legenda sepak bola tersebut.

Sebelumnya, ada 7 orang yang diinvestigasi salah satunya Madrid (36) karena dugaan pembunuhan setelah dewan ahli yang menyelidiki kematian Maradona menemukan ia telah menerima perawatan yang tidak memadai serta mengalami periode yang berkepanjangan dan menyiksa.

Baca Juga: Fahri Hamzah Minta KPK Klarifikasi Usai Namanya Disebut 2 Kali di Ruang Sidang

Ia mengatakan bahwa Maradona saat itu sedang dirawat karena masalah jantung, tetapi pada saat yang sama juga menjalani pengobatan psikiatri yang mempercepat detak jantungnya.

Menurutnya, Maradona sempat jatuh saat berada di rumah sakit, dan ketika Madrid meminta agar dilakukan pemindaian CAT, seorang ajudan Maradona menolak dengan alasan bila pers mengetahuinya, maka itu akan terlihat buruk.

"Pada akhirnya, ada banyak tanda peringatan bahwa Maradona akan mati... Dan tidak ada dokter yang melakukan apa pun untuk mencegahnya," kata Baque saat jeda interogasi Madrid, yang berlangsung selama lebih dari 8 jam.

Baca Juga: Segera Akses sso.bpjsketenagakerjaan.go.id untuk Cek Nama dan Dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp1,2 Juta

Madrid adalah perawat shift siang Maradona dan salah satu orang terakhir yang melihatnya hidup.

Investigasi itu dilakukan menyusul aduan yang diajukan oleh dua anak Maradona terhadap ahli bedah saraf Leopoldo Luque, yang mereka salahkan atas kondisi ayah mereka yang memburuk setelah operasi otak.

Panel yang terdiri dari 20 ahli medis, yang dibentuk oleh jaksa penuntut umum bulan lalu, mengatakan perawatan Maradona penuh dengan kekurangan dan ketidakberesan.

Baca Juga: Sinopsis Film Now You See Me 2: Aksi Kelompok Pesulap The Horseman Melakukan Sulap Gila-gilaan

Jika terbukti bersalah, maka 7 orang itu terancam menghadapi hukuman antara delapan hingga 25 tahun penjara.

Sebelumnya dalam pernyataan saksi, Madrid sudah mencoba untuk mengambil tindakan penyelamatan terhadap Maradona.

Rencananya staf medis lain yang terlibat dalam perawatan Maradona akan diperiksa oleh jaksa selama dua pekan ke depan.

Baca Juga: 8 Fakta Menarik Lee Do Hyun, Pemeran Hwang Hee Tae dalam Drama 'Youth of May'

Selanjutnya hakim akan memutuskan apakah masalah tersebut harus diselesaikan dalam proses yang diperkirakan akan berlangsung berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, atau tidak.

Maradona telah berjuang melawan kecanduan kokain dan alkohol. Mantan bintang Boca Juniors, Barcelona dan Napoli itu menderita gangguan hati, ginjal, dan kardiovaskular saat meninggal.

Maradona meninggal karena serangan jantung November lalu dalam usia 60 tahun, beberapa pekan setelah menjalani operasi otak karena pembekuan darah.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: India Times

Tags

Terkini

Terpopuler