Ketum PSSI Angkat Dua Jenderal Sebagai Stafsus, Warganet: Semua Akan Militer Pada Waktunya

29 Mei 2020, 11:02 WIB
KETUA Umum PSSI Mochamad Iriawan mengangkat dua jenderal purnawirawan TNI AD sebagai staf khusus.* //Jojo Raharjo

PIKIRAN RAKYAT - Di tengah nasib kompetisi sepak bola Tanah Air yang masih terkatung-katung imbas penundaan kompetisi akibat pandemi, PSSI baru saja mengumumkan pengangkatan dua staf khusus baru.

Staf khusus tersebut untuk memberikan masukan dan pertimbangan kepada Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dalam situasi pesepakbolaan Indonesia ke depan.

Namun yang menjadi sorotan adalah status kedua stafsus tersebut yang bukan dari kalangan olahragawan baik mantan pemain, pelatih, wasit, atau pengamat sepak bola.

Baca Juga: PPDB 2020 Akan Tetap Digelar, Kemendikbud Tetapkan 2 Metode Sesuai Kondisi Sekolah 

Ketua Umum PSSI mengangkat dua staf khusus dari kalangan militer yang berstatus sebagai jenderal purnawirawan TNI AD.

Dua purnawirawan perwira tinggi TNI AD itu masing-masing adalah Mayjen TNI (Purn) Leonardus JP Siegers dan Mayjen TNI (Purn) Andogo Wiradi.

Mayjen TNI (Purn) Leo Siegers pernah menjabat Pangdam I Bukit Barisan pada Mei 2010 – September 2011 dan kenyang pengalaman dalam berbagai tugas kemiliteran, termasuk saat mengamankan Jakarta saat kerusuhan Mei 1998.

Leo Siegers merupakan lulusan Akmil 1978, seangkatan dengan Ketua Umum KONI Letjen (TNI) Marciano Norman dan lama bertugas di kesatuan artileri pertahanan udara.

Baca Juga: Pria Berkaos Merah Logo Palu Arit Dikabarkan Berkeliaran di Palembang, Simak Faktanya

Dikutip dari situs PSSI, Leo pernah berkecimpung dalam dunia sepak bola Indonesia sebagai pesepakbola yaitu dengan memperkuat tanah kelahirannya PSM Makassar pada era 1970-an dan juga PS TNI saat masih aktif di TNI.

Sementara, Mayjen TNI (Purn) Andogo Wiradi tidak disebutkan memiliki riwayat dalam dunia sepak bola Indonesia.

Pria lulusan Akmil 1981 itu pernah menjabat sebagai Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) di masa Luhut Binsar Panjaitan menjabat Kepala Staf Kepresidenan.

Andogo juga pernah manjadi Kasdam I / Bukit Barisan dan mengakhiri karier militernya sebagai Koordinator Staf Ahli Panglima TNI. Ia besar di kesatuan infanteri baret merah (Kopassus).

Baca Juga: ASN Kembali Dapat Perpanjangan WFH dari Kemenpan RB Sampai 4 Juni 

Namun keputusan PSSI itu disayangkan oleh sejumlah warganet di kolom komentar Twitter @PSSI.

Warganet pun menyayangkan mengapa tidak mengangkat dari kalangan mantan pemain namun justru dari kalangan militer.

"Ada pengamat sepak bola, terus ada mantan pemain, atau wartawan olahraga senior. Kemudian ada orang-orang ahli dalam sepak bola Indonesia. Kenapa harus dari kalangan militer? Apa Spanyol, Jerman, Italia, dan Inggris menggunakan orang militer untuk kemajuan sepak bolanya?," kritik @efrido_s.

"Semoga nanti staf khusus tersebut tidak berkirim surat kepada klub-klub peserta liga terkait dengan jalannya kompetisi untuk bekerja sama dengan PS TIRA, berkop surat PSSI," sindir @EkoSatriyoP melihat fenomena staf khusus Presiden beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Viral, Tak Mampu Beli Susu Saat PSBB, Seorang Ayah Tega Serahkan Kedua Anaknya Kepada Petugas 

Komentar lain dari @Mhzztl, "Semua akan TNI dan Polisi pada akhirnya. Mereka adalah putra terbaik bangsa."

Tidak sedikit candaan yang disampaikan warganet atas keputusan PSSI tersebut.

"Agar mampu menyaingi Tim Panser Jerman," twit @luqmantp1.

"Karena Timnas kita enggak (akan pernah) bisa masuk world cup akhirnya cari strategi biar timnas kita masuk world war ya, min," komentar @TegarBVB.

Hari ini, PSSI akan mengadakan rapat virtual dengan pengelola klub Liga 2 membahas kelanjutan kompetisi dan para staf khusus pun direncanakan hadir.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: PSSI

Tags

Terkini

Terpopuler