Hal itu, kata dirinya, tentu berpengaruh pada perubahan pola makan sehingga menyebabkan berat badan atlet naik.
Ade Rai mengatakan kelebihan berat badan secara otomatis akan mempengaruhi beban jantung yang akan semakin meningkat. Namun tidak hanya jantung, dia melanjutkan, tetapi juga beban persendian.
Menurut Ade Rai, berat badan mengalami kenaikan lantaran kebiasaan makan yang menyebabkan karbohidrat di dalam tubuh menjadi berlebihan.
Sehingga, ujar pria berusia 50 tahun ini, atlet akan menjadi cepat lelah dan performanya tidak bisa maksimal.
"Berat badan naik, karena kebiasaan makan, jadi karbohidrat berlebihan. Dengan kelebihan berat badan maka otomatis beban jantung meningkat. Begitu juga beban persendian yang ikut meningkat. Sehingga atlet menjadi cepat lelah dan performa tidak bisa maksimal," ujar dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa pada masa pandemi Covid-19 ini sikap disiplin atlet sangatlah diperlukan. Atlet haruslah bisa mengatur pola latihan dan pola makan.
Baca Juga: Sarankan Jokowi Perintah Kapolri Berhenti Gunakan UU ITE, Refly Harun: Lebih Baik Kedepankan Mediasi
Hal itu lantaran di masa pandemi Covid-19 pengawasan menjadi kurang, maka demi menjaga kondisi tubuh, atlet butuh kedisiplinan mandiri.
"Jadi memang sikap disiplin sangat diperlukan oleh atlet di masa pandemi ini. Atlet harus bisa secara proporsional mengatur pola latihan dan pola makan karena di masa pandemi ini pengawasan kurang, butuh kedisiplinan mandiri," kata Ade Rai.***