Bantah Ada Diskriminasi Mundurnya Indonesia dari All England, Dubes Inggris Sebut Murni Kecelakaan

- 23 Maret 2021, 10:00 WIB
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins. / ANTARA

PR DEPOK – Terkait tudingan aksi diskriminatif terhadap tim Indonesia dari turnamen All England, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins angkat bicara.

Ia membantah bahwa mundurnya tim Indonesia dari turnamen All England ada tindakan diskriminatif dari pihak lain.

Seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari akun Instagram resmi Kedubes Inggris @ukinindoneisa, menurutnya, semua orang yang berkunjung ke Inggris harus mengikuti peraturan kesehatan yang berlaku di Inggris dalam menjaga kesehatan.

 

Baca Juga: Pada Kasus Dugaan Suap Pengadaan Bansos JPB, KPK dalami 3 Saksi dari Vendor Pelaksana

“Saya berharap kita semua dapat memahami bahwa tidak ada tindakan ataupun perlakuan diskriminasi yang terjadi. Semua orang yang berkunjung ke Inggris harus mengikuti aturan yang berlaku untuk melindungi kesehatan sesama pengunjung, dan masyarakat yang lebih luas di Inggris,” kata Jenkins.

Ia juga turut menyayangkan tim bulu tangkis Indonesia gagal mengikuti turnamen All England.

“Saya sangat sedih atas kejadian yang sangat disayangkan ini, yang telah menyebabkan tim bulu tangkis Indonesia gagal mengikuti turnamen All England. Saya bisa merasakan kekecewaan para penggemar bulutangkis di Indonesia, namun terutama kekecewaan para atlet yang telah bekerja keras untuk mencapai puncak prestasi mereka,” katanya.

Baca Juga: Cek Penerima BST Rp300 Ribu dengan NIK KTP di dtks.kemensos.go.id, Kembali Cair Akhir Maret 2021

Meski demikian, ia menjelaskan bahwa mundurnya tim Indonesia dari turnamen All England murni kecelakaan, karena itu, kejadian ini bukan menjadi kesalahan siapapun.

“Insiden ini adalah sebuah kecelakaan murni (bukan kesalahan siapa pun), tim bulu tangkis Indonesia – dan para penumpang lain, termasuk seorang pemain bulu tangkis Turki – tiba di Inggris dengan pesawat yang membawa seseorang yang kemudian dinyatakan positif Covid-19,” ucapnya.

Lebih lanjut, Jenkins menyebutkan bahwa keputusan pemerintah Inggris yang menyatakan seluruh penumpang pesawat yang melakukan penerbangan dari turki terpapar Covid-19 dan harus menjalani isolasi mandiri adalah normal.

Baca Juga: Cek Fakta: Aktor Irwansyah Dikabarkan Meninggal Dunia, Simak Faktanya

“Penerbangan ini adalah sebuah pesawat kecil dengan lorong tunggal. Dalam situasi seperti ini, tindakan normal yang dilakukan adalah, menyatakan seluruh penumpang yang ada di dalam penerbangan tersebut telah terpapar Covid-19 – ini berarti semua orang semua orang terpapar di pesawat itu harus melakukan isolasi mandiri untuk melindungi kesehatan masyarakat. Peraturan pemerintah Inggris tidak mengizinkan pengecualian apapun terkait persyaratan isolasi mandiri ini,” ujarnya.

Tidak hanya itu, Jenkins lebih jauh memberikan contoh sikap pemerintah Inggris yang tidak diskriminatif dalam menekan penyebaran Covid-19.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Selasa, 23 Maret 2021: Virgo, Orang Lain Kesal dengan Tingkah dan Kata-kata Anda

“Di Inggris, setiap orang diperlakukan sama, tanpa memandang siapapun Anda. Sebagai contoh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson diminta untuk mengisolasi diri selama 10 hari pada bulan November tahun lalu, setelah bertemu dengan seseorang yang kemudian dinyatakan positif Covid-19. Dan beliau melakukan isolasi mandiri selama 10 hari. Setiap orang diharapkan untuk mengikuti aturan yang sama, karena kita semua berada dalam situasi ini bersama-sama,” katanya.

Sebelumnya, tim bulu tangkis Indonesia yang sedang berlaga di All England diwajibkan menjalani isolasi mandiri selama 10 hari setelah diketahui berada dalam satu pesawat dengan salah satu penumpang yang kemudian dinyatakan positif Covid-19, dalam perjalanan dari Istanbul ke Birmingham.***

 

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Instagram @movreview


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah