Bila hal ini terjadi, maka akan terjadi restrukturisasi besar-besaran dunia sepak bola elite Eropa dan menjadi kali pertama sejak tahun 1950-an. Sekaligus, menjadi penanda bagi transfer kekayaan besar ke sejumlah kecil klub dalam dunia olah raga modern.
Sejauh ini, sepak bola Eropa memiliki tiga kompetisi sepak bola di level domestik, di antaranya liga Inggris untuk tim-tim Inggris, Liga Spanyol untuk klub-klub Spanyol, dan kompetisi antar klub-klub terbaik.
Salah satu yang bergengsi adalah Liga Champions, di mana mempertemukan tim-tim terbaik dari setiap liga domestik setiap tahun untuk memperebutkan juara liga Eropa. Keuntungannya adalah gelar "klub terbaik di dunia".
Melalui sistem inilah, dana ratusan juta dolar dari hasil pendapatan mengalir setiap tahun ke televisi dan sponsor klub-klub terkaya di dunia, sekaligus menambah pendapatan domestik, bahkan mereka mampu melakukan pembayaran jutaan dolar dari pendapatan Liga Champions.
Sistem Liga Champions yang sekarang pun turut mendukung tim-tim kecil di setiap negara dan mendapatkan manfaat dari pertandingan mereka dengan raksasa klub Eropa.
Tidak hanya itu, tim-tim tersebut memperoleh penghasilan dan berbagi uang yang diperoleh dari penyiar. Tentu ini merupakan sistem yang telah terbangun sejak lama dan sulit untuk diubah.
Bila model Super League yang dicanangkan akan diberlakukan, maka keseluruhan sistem pun akan turut dirombak.
Dimulai dari klub-klub sepak bola yang kaya dan sukses di Eropa akan menutup diri dari klub kecil dan membuat kompetisinya sendiri.