Network
PR DEPOK – Dalam gelaran pesta olahraga terbesar dunia, setiap atlet yang berlaga pasti menginginkan hasil terbaik yakni dapat mendulang medali emas.
Pada gelaran Olimpiade Tokyo 2021, Indonesia menjadi salah satu partisipan yang hanya mendulang satu medali emas saja melalui sektor olahraga andalan Tanah Air yakni bulu tangkis.
Pasangan ganda putri Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil menorehkan sejarah pendulang emas pertama bagi Indonesia sepanjang gelaran olimpiade dan itu menjadi satu-satunya emas yang didapat.
Baca Juga: Kedekatan Aurel Hermansyah dan Krisdayanti Jadi Perbincangan, Ini Tanggapan Ashanty
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara pada 11 Agustus 2021, Indonesia menjadi salah satu negara di ASEAN yang meyumbang bonus tertinggi bagi para atlet yang meraih medali emas yakni Rp5 miliar.
Sementara itu pada level dunia, Indonesia berada pada urutan kelima sebagai negara penyumbang bonus tertinggi bagi para atletnya.
Menurut keterangan Forbes, Singapura menjadi negara penyumbang bonus tertinggi di dunia bagi atlet nya yang dapat meraih medali emas yakni Rp10.6 Miliar. Tetapi sayangnya tidak ada satupun atlet yang dapat meraih medali tersebut.
Seperti diketahui, Amerika Serikat sebagai juara umum dengan perolehan medali emas terbanyak, menyumbang bonus masing-masing Rp540 juta bagi peraih medali emas, Rp320 juta bagi peraih perak dan Rp215 juta bagi atlet yang menyumbang medali perunggu.
Baca Juga: Sinopsis Film Vampires: Los Muertos, Aksi Jon Bon Jovi Berburu Para Vampir
Di ajang Olimpiade Tokyo 2020 negeri Paman Sam itu berhasil mendulang emas sebanyak 39, 41 perak dan 33 perunggu.
Sementar itu, Australia menjadi negara yang memberikan bonus terkecil bagi para atletnya yang meraih medali di Olimpiade Tokyo 2020.
Peraih medali emas atlet Australia hanya diganjar bonus sekira Rp215 juta bagi peraih medali emas dan Rp144 juta bagi peraih perunggu.
Berikut data bonus yang didapatkan oleh atlet peraih medali menurut keterangan Forbes:
Baca Juga: KPK Monitoring Penyaluran Dana BLT UMKM Rp1,2 Juta Tahap 2 bagi 3 Juta Pelaku Usaha Mikro
Singapura Rp10.6 Miliar
Taiwan Rp10.3 Miliar
Hong Kong Rp9 Miliar
Turki Rp5.4 Miliar
Indonesia Rp5 Miliar
Malaysia Rp3.5 Miliar
Italia Rp3 Miliar
Spanyol Rp1.3 Miliar
Prancis Rp 1 Miliar
China Rp735 Juta
Jepang Rp645 Juta
AS Rp540 Juta
Australia Rp215 Juta.***
