“Keputusan untuk mengizinkan pemain asing untuk hahya menangguhkan kontrak mereka dan dengan demikian hanya meninggalkan klub Rusia untuk sementara waktu terlalu malu-malu,” bunyi pernyataan FIFPRO.
Menurut FIFPRO, pemain akan sulit mendapatkan pekerjaan baru selama sisa musim dengan ketidakpastian yang membayangi mereka.
Baca Juga: Rusia Ancam Putus Pasokan Gas Ke Eropa, Harga Minyak Dunia Terancam Tembus Rp4,3 Juta per Barel
“Akan sulit bagi pemain untuk menemukan pekerjaan selama sisa musim dengan ketidakpastian membayangi mereka dan, dalam beberapa minggu, mereka akan berada dalam situasi yang sangat sulit sekali lagi,” tutur FIFPRO.
FIFPRO kembali menegaskan bahwa keputusan yang diambil FIFA tidak memuaskan bahkan untuk pemain yang memiliki kontrak jangka pendek di Rusia.
“(Keputusan) Ini tidak memuaskan bahkan untuk pemain yang terikat kontrak jangka pendek di Rusia di mana kontrak biasanya berakhir pada Desember dan yang mungkin tidak ingin atau tidak dapat kembali setelah 30 Juni 2022.. FIFPRO menyampaikan kepada FIFA pekan lalu bahwa para pemain harus diizinkan untuk mengakhiri kontrak mereka,” ujar FIFPRO.
Terakhir FIFPRO berharap agar FIFA dan induk sepak bola Eropa yakni UEFA bisa mengakomodasi para pemain dan pelatih di Ukraina.
“Sangat mengecewakan bahwa pemangku kepentingan lain dalam proses ini tidak siap untuk menyetujui langkah penting ini”
“Untuk pemain, pelatih, dan lainnya di Ukraina, kami menganggap penting bahwa UEFA dan FIFA memperluas respons sepak bola profesional terhadap perang dengan menyediakan dana untuk mendukung semua orang di industri yang terkena dampak,” katanya.***