PR DEPOK - Publik sepak bola Indonesia kembali berduka, setelah kerusuhan suporter yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, saat tim Arema menjamu Persebaya pada 1 Oktober 2022 kemarin.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari berbagai sumber, saat ini sudah ada sekitar 182 korban jiwa buntut tragedi kerusuhan suporter tersebut.
Sebagai informasi, penyebab banyaknya korban jiwa berawal dari beberapa supporter klub Arema yang berlari ke lapangan, setelah peluit berakhirnya pertandingan dibunyikan.
Baca Juga: 15 Ucapan Selamat Boyfriend Day 2022 Romantis dan Sarat Makna, Dijamin Bikin Doi Meleleh
Melihat beberapa supporter yang berlarian ke lapangan, pihak pengamanan pertandingan seperti kepolisian dan TNI, langsung bertindak cepat untuk mengurai penonton semakin banyak melompati pagar tribun.
Selain mengurai penonton di tengah lapangan, pihak keamanan pertandingan juga menembakan gas air mata ke arah tribun penonton, yang membuat kerusuhan tersebut mulai terjadi.
Penembakan gas air mata tersebut, merupakan salah satu hal yang dilarang dalam aturan pengamanan FIFA, serta dilarang membawa senjata api kedalam Stadion.
Media asing, New York Times pun ikut menyoroti tragedi kerusuhan suporter yang akhirnya memakan korban jiwa tersebut.