Tahun ini, final dimainkan antara dua tim unggulan Liga Utama Tepi Barat, Jabal Al Mukkabber dan Balata FC.
Sekitar pukul 10 malam waktu setempat, dua kendaran lapis baja Israel masuk ke Stadion. Tentara Israel keluar dari kendaraan dan mulai menembakkan gas air mata dari balik tembok.
Akibat serangan tersebut, pertandingan pun dihentikan. Sejumlah pemain yang ada di lapangan harus menjalani perawatan.
Tidak hanya pemain, suporter pun harus mendapatkan perawatan medis, akibat berdesakan untuk menghindari paparan gas air matak.
Diketahui suporter yang menjadi korban terdiri dari beberapa perempuan dan ana-anak.
“Tindakan militer Israel di Tepi Barat tadi malam, tidak akan menambah argumen bahwa mereka adalah warga dunia yang baik dalam hal sepakbola dan berhak untuk bermain,” tulis Inside World Football.***