PR DEPOK – Setidaknya 13 warga Palestina telah terluka, dua di antaranya serius, setelah pasukan Israel menembakkan peluru, rudal, dan gas air mata selama penyerbuan kamp pengungsi Aqbat Jabr di kota Jericho di Tepi Barat yang diduduki.
Menurut kementerian Kesehatan Palestina, pasukan Israel menembakkan peluru kendali anti-tank selama penggerebekan untuk menangkap warga Palestina.
Anggota organisasi Bulan Sabit Merah Palestina menuduh Israel memblokir akses ke ambulans. Mereka akhirnya diizinkan untuk merawat yang terluka setelah operasi berakhir.
Serangan itu terjadi seminggu setelah pasukan Israel membunuh sembilan warga Palestina di kamp pengungsi Jenin, serangan militer terbesar di kamp di Tepi Barat yang diduduki sejak 2002.
Baca Juga: Pakar Buka Suara Soal Balon Mata-mata China yang Melintasi AS: di Satu Sisi, Lebih Amatir
Aqbat Jabr, salah satu dari 19 kamp pengungsi Palestina di Tepi Barat yang diduduki, menampung lebih dari 8.000 orang, seperti dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
Badan Pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan orang-orang di sana memiliki fasilitas penampungan dan pembuangan limbah yang tidak memadai.
Lonjakan pembunuhan baru-baru ini oleh pasukan Israel datang sebagai bagian dari serangan malam yang intensif, terutama di kota-kota Jenin dan Nablus yang diduduki di utara, di bawah spanduk penghancuran perlawanan bersenjata Palestina terhadap pendudukan Israel.