Lebih lanjut, ia berucap bahwa kali ini tidak bisa bahagia dengan kemenangan ini, dengan apa yang terjadi. Jabeur juga meminta maaf dalam wawancara tersebut. “Ini seharusnya tentang tentang tenis, tetapi sangat membuat frustasi melihat video memilukan setiap hari,” ucap Jabeur.
Ia juga menerangkan bahwa pernyataan tersebut bukan pesan politik. Melainkan hanya tentang kemanusiaan. Dan Jabeur berharap bahwa dia ingin perdamaian di dunia.
Selain itu, ia juga merasa sulit untuk tidur setelah melihat foto-foto dan video yang ‘mengerikan’ dari perang di Gaza. Dan dia mendapatkan sumber tersebut di media sosial, dimana ia ingin menghindari media sosial sebisa mungkin, tapi itu sangat sulit.
Jabeur juga menyesali bahwa ia tidak berbuat banyak untuk membantu warga Palestina. “Hal terburuknya adalah saya merasa putus asa, saya merasa tidak bisa melakukan apa-apa,” ucapnya.
Pada akhir sesi wawancara, Jabeur sangat mengharapkan untuk perdamaian abadi di seluruh dunia. “Saya berharap untuk perdamaian di dunia ini, saya berharap kita bisa memulihkan kemanusiaan,” tutup Ons Jabeur.***