PR DEPOK – Kementerian Investasi Indonesia telah mengkonfirmasi perusahaan Indonesia Battery Corp (IBC) dan konsorsium yang dipimpin oleh LG Group (LG) akan segera mengembangkan pabrik baterai kendaraan listrik senilai 1,2 miliar dollar AS atau sekira Rp17,1 triliun.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Vocket, fasilitas tersebut akan dibangun di kawasan industri Kota Deltamas di Bekasi, Jawa Barat.
Dikabarkan lokasi itu berdekatan dengan perusahaan lain asal Korea Selatan, yakni Hyundai Motor yang hampir menyelesaikan pabrik manufaktur pertamanya di Indonesia.
Menurut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), fasilitas KPI-LG diharapkan memiliki kapasitas produksi 10 GWH-satu gigawatt.
Baterai yang diproduksi nantinya akan digunakan pada kendaraan listrik hasil produksi Hyundai.
Untuk diketahui, Indonesia merupakan produsen nikel terbesar di dunia. Saat ini, Indonesia ingin memanfaatkan stok komponen baterai kendaraan listrik yang mereka miliki untuk membangun industri baterai EV dalam negeri.
Pemerintah ingin mencapai kapasitas produksi baterai hingga 140 gigawatt-hour pada tahun 2030 dan menargetkan menjadi ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Pemerintah juga ingin memperluas industri dalam negeri dan memasarkan kendaraan listrik, khususnya sepeda motor.
Sebelumnya, pada Februari 2021 lalu, Indonesia mendapat rencana investasi pengembangan pasokan baterai EV di Tanah Air dari perusahaan mobil listrik terkemuka dunia, Tesla.
Hingga akhir Februari 2021, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memastikan negosiasi pemerintah Indonesia dengan Tesla terus berjalan.
Pernyataan tersebut diungkapkannya menyusul kabar Tesla yang akan membangun pabrik di India.
Namun, hingga saat ini, belum ada kejelasan mengenai kerja sama investasi antara Indonesia dengan perusahaan mobil listrik tersebut.
Kabar terbaru, justru Elon Musk, pemilik Tesla mengatakan, bahwa perusahaannya melihat peluang untuk membuka pabrik di Rusia. Hal itu diungkapkannya di sebuah acara di Rusia pada 21 Mei 2021.
Elon Musk mengatakan, perusahaannya sudah memiliki lokasi produksi di China dan Amerika Serikat, dan sedang mempertinbangkan untuk membuka fasilitas produksi di bagian lain dunia.***