Jika Kondisi Covid-19 Dinilai Aman, DKI Jakarta Akan Gelar Pembelajaran Tatap Muka pada Januari 2021

16 Desember 2020, 07:10 WIB
Ilustrasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19. /ANTARA FOTO/Bayu Pratama S./

PR DEPOK - Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta kini tengah mempertimbangkan rencana pembelajaran tatap muka pada Januari 2021.

Informasi itu disampaikan oleh Kepala Disdik DKI Jakarta Nahdiana dalam webinar berjudul 'Sekolah Tatap Muka yang Aman dan Nyaman Kala Pandemi' yang digelar oleh Gerbang Betawi di Jakarta, pada Selasa, 15 Desember 2020.

"Sekarang kami masuk rencana keempat dengan opsi membuka sekolah di Januari 20021 atau opsi lain membukanya sekaligus di tahun ajaran baru 2021-2022," kata Nahdiana seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Rabu 16 Desember 2020.

Baca Juga: Indonesia Lawyers Club Cuti Panjang, Ferdinand Hutahaean Sampaikan Harapannya untuk ILC

Dibukanya sekolah pada pertengahan Juli 2020 merupakan rencana pertama yang gagal karena Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih berlaku saat itu.

Lalu rencana tersebut dialihkan pada Oktober 2020. Namun hal itu juga tak bisa direalisasikan. Begitu pula dengan rencana pada bulan Desember 2020 ini.

Kemudian, menjelang pemberlakuan pembelajaran tatap muka, Pemprov DKI Jakarta sangat cermat dan hati-hati untuk merealisasikan rencana tersebut.

Hal itu dilakukan menurut Nahdiana karena pihak Disdik DKI Jakarta harus menindaklanjuti surat keputusan bersama (SKB) empat menteri pada akhir November lalu.

Baca Juga: Indonesia Lawyers Club Umumkan Cuti Panjang, Fadli Zon: Kelihatannya Demokrasi Telah Dimatikan

Dinas Pendidikan Pemprov DI Jakarta berencana membuka pembelajaran tatap muka di beberapa sekolah sebagai proyek percontohan pada Januari 2021 jika berdasarkan pada rencana kerja.

Namun rencana tersebut terpaksa harus dimundurkan jadwalnya ke April atau hingga masuk tahun ajaran baru 2021-2022 apabila pandemi Covid-19 di DKI Jakarta masih tinggi.

Nahdiana juga mengatakan bahwa pembelajaran tatap muka tidak dapat dilaksanakan di semua sekolah karena prinsip Pemprov DKI Jakarta adalah keselamatan anaklah yang utama, selama pandemi masih belum berakhir. Setelah itu baru pemenuhan kegiatan belajar anak.

Baca Juga: Viral DPRD DKI Walkout Saat PSI Bicara, Tsamara Amany: Dimusuhi Satu Republik Pun Kami Siap!

"Protokol kesehatan merupakan harga mati bila pembelajaran tatap muka ingin dibuka, karena itu Dinas Pendidikan tidak mencabut kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama PSBB," katanya.

Dalam surat keputusannya, Kepala Dinas Pendidikan juga telah mengatur pembelajaran jarak jauh yang harus dilakukan secara bermakna serta menyenangkan.

"Pembelajaran tatap muka harus dipersiapkan di DKI Jakarta. Ada 1.5 juta peserta didik dan 82 ribu guru di DKI Jakarta. Jadi kami harus hati-hati bila membukanya dengan melakukan asesmen," ujar Nahdiana menambahkan.

Baca Juga: Fadli Zon Akui Lebih Percaya Vaksin AS Pfizer Ketimbang Sinovac dari China, Kenapa?

Diketahui sebelumnya, Webinar Gerbang Betawi tersebut menghadirkan beberapa narasumber yaitu Dr Margani m Mustar MSc (Dewan Majelis Adat Bamus Betawi).

Selanjutnya, Dr Tuti Tarwiyah Adi MSi (Dosen Universitas Negeri jakarta/Direktur Departemen Budaya Gerbang Betawi) dan Dr dr Syarief Rohimi Sp.A(K) (dokter spesialis anak/Dewan Pakar Gerbang Betawi).***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler