Kemenag Bantu Penyelenggaraan Pesantren dengan Alokasikan Anggaran untuk Santri, Simak Penjelasannya

HM
26 Januari 2021, 13:58 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut. /Kemenag

PR DEPOK - Guna membantu penyelenggaraan pendidikan pesantren, Kementerian Agama telah menyiapkan sejumlah program untuk tahun 2021.

Program tersebut meliputi beasiswa, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Program Indonesia Pintar (PIP), hingga bantuan sarana maupun prasarana.

Disampaikan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas program-program tersebut sebagai bukti komitmennya untuk memberikan afirmasi terhadap pendidikan pesantren.

Baca Juga: Bahas dari Sisi Psikologi dan Agama, Deddy Corbuzier Paparkan Kemungkinan Mbak You Terkena Skizofrenia

"Sejumlah program afirmasi pesantren sudah kita siapkan di 2021. Kami menyebutnya sebagai program penguatan dan pengembangan pesantren," kata Menag Yaqut di Jakarta, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs Kemenag.

"Program ini mencakup aspek akademik, kelembagaan, SDM, bahkan bantuan sarana prasarana," kata Menag melanjutkan.

Lebih lanjut Menag menjelaskan, penguatan SDM antara lain akan dilakukan dengan memberikan program afirmasi bagi peningkatan kualifikasi akademik pengajar pesantren, khususnya Ma'had Aly.

Baca Juga: Tegaskan Vaksin Bukan Obat Penyembuh Covid-19, Tito Karnavian: Masyarakat Perlu Diberi Pemahaman

"Kami akan memberikan beasiswa pascasarjana bagi para dosen Ma'had Aly," ujarnya.

Selain itu, pendampingan program sertifikasi bagi ustadz pesantren, utamanya mereka yang mengajar di Ma'had Aly, diniyah formal, dan mu'adalah juga termasuk dalam afirmasi lainnya.

"Kami menargetkan ada 6.000 tenaga pendidik pesantren yang bisa menerima manfaat beasiswa atau sertifikasi ini," kata Menag Yaqut.

Baca Juga: Lanjutan Kasus Korupsi Bansos Covid-19, KPK: 5 Saksi akan Diperiksa untuk 2 Tersangka

Penguatan SDM, diharapkan akan berdampak pada aspek penguatan kelembagaan pesantren.

Kemenag akan melakukan pendampingan terhadap proses akreditasi Ma'had Aly hingga sampai pada tingkat mumtaz atau "A". 

Sebagi informasi, saat ini ada 60 Ma'had Aly di seluruh Indonesia.

Dari jumlah itu, sebanyak 52 di antaranya sudah terakreditasi, baik maqbul (C), jayyid (B), atau mumtaz (A). 

Baca Juga: Tolak Tindakan Rasisme Ambroncius ke Pigai, HNW: Jelas tak Sesuai dengan Pancasila dan Melanggar HAM!

"Tahun ini kami targetkan ada 15 Ma'had Aly terakreditasi mumtaz," kata Menag Yaqut.

Menag Yaqut menuturkan, saat ini pihaknya tengah mendorong pembentukan Lembaga Akreditasi Mandiri atau LAM, baik untuk Ma'had Aly maupun Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri.

Untuk peningkatan sarana prasarana, Kemenag telah menyiapkan bantuan untuk 1.500 pesantren, 116 pendidikan diniyah formal (PDF), 130 Satuan Pendidikan Muadalah, 70 Madrasah Diniyah Takmiliyah, dan 140 pendidikan Alquran. 

Baca Juga: Kecam Aksi Rasisme Ambroncius ke Pigai, Ahmad Sahroni: Polisi Harus Tindak Tegas, tak Bisa Ditolerir!

"Bantuan sarana prasarana lainnya dalam bentuk pembangunan gedung perpustakaan dan laboratorium bagi pesantren," ujar Menag Yaqut.

Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani menambahkan, Kementerian Agama juga telah mengalokasikan anggaran insentif untuk ustaz pesantren sebesar Rp250.000. 

Untuk para santri ada dua jenis bantuan yang disiapkan. Pertama, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pesantren yang ditujukan 160.000 lebih santri.

Baca Juga: Perhatikan! Berikut Syarat-syarat Baru Perjalanan Keluar Masuk Pulau Jawa dan Bali Selama PPKM

"Kami sudah alokasikan anggaran lebih dari Rp162 miliar untuk 160.000 lebih santri," ujarnya.

Kedua, Program Indonesia Pintar (PIP) pesantren yang disiapkan untuk membantu lebih dari 188.000 santri.

"Anggarannya ada sekitar Rp145 miliar," katanya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Kementerian Agama Republik Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler