Nadiem Makarim Ajak Startup Maksimalkan Program Kampus Merdeka

27 Februari 2020, 17:38 WIB
MENDIKBUD Nadiem Makarim.* /PUSPA PERWITASARI/ANTARA/ANTARAFOTO

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengajak perusahaan rintisan atau startup untuk memaksimalkan program yang sudah dicanangkan kementerian, yakin Kampus Merdeka agar bisa mencetak telenta digital.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara Kamis, 27 Februari 2020 seakan tak ada habisnya inovasi dari Nadiem Makarim setelah menjabat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Indonesia di era kepemimpinan Joko Widodo.

Inovasi di bidang pendidikan, yakni Ujian Nasional Berstandar Nasional (USBN) sepenuhnya kewenangan pihak sekolah.

Baca Juga: Arab Saudi Tangguhkan Pelayanan Umrah Sementara, Kemenag Pantau Terus Jamaah di Bandara

Ujian Nasional diganti menjadi Asesmen Kompetensi Umum, dan sistem zonasi diperkecil.

Kini Nadiem Makarim mengajak perusahaan rintisan atau familiar disebut startup untuk memaksimalkan dan memanfaatkan program kampus merdeka.

Nadiem menjelaskan apa saja hambatan bagi startup dan solusi yang bisa digunakan.

Baca Juga: Konflik Agama di India Terus Berlangsung, Mohammad Zubair Terluka di Kepala Akibat Serangan Massal

"Masalah yang dihadapi startup, developer, sekarang adalah kesulitan menemukan orang (talenta digita)," kata Nadiem saat acara bincang-bincang di Microsoft Digital Economy Summit, di Jakarta pada Kamis, 27 Februari 2020.

Solusi yang bisa digunakan atas hal kesulitan tersebut, Nadiem, juga mendirikan Gojek, mengajak dan meminta para pengusaha startup untuk memasukkan program magang mereka ke Kemendikbud.

Apabila pengajuan itu disetujui oleh kementerian, lowongan itu bisa disebarkan ke tiap perguruan tinggi di Indonesia.

Baca Juga: Observasi 188 WNI di Pulau Sebaru, Begini Fasilitasnya

Pihak dari Kemendikbud mengumumkan kebijakan pendidikan untuk perguruan tinggi bernama Kampus Merdeka, pada awal tahun. Ini merupakan bagian dari program Merdeka Belajar.

Adapun fungsi dari kebijakan itu adalah, mahasiswa diberikan kesempatan selama 3 semester untuk mengambil SKS dan mencari kegiatan di luar kampus.

Kegiatan di luar kampus tersebut bisa berupa kesempatan untuk terjun ke dunia kerja dengan sistem magang di perusahaan.

Baca Juga: Berantas Pungli di Depok, Lintas Sektor Jalin Sinergisitas

Nadiem mengibaratkan kegiatan belajar di kampus seperti berenang, mahasiswa tidak bisa hanya berenang di kolam renang, setelah keluar dari dunia kampus dia akan berenang menghadapi lautan luas.

Memberikan kesempatan mahasiswa untuk magang dan terlibat dalam proyek diyakini bisa membantu menciptakan generasi yang inovatif, kolaboratif, dan memiliki karakter yang kuat.

Saat ditanya apa saja kebijakan dari kementerian untuk mendukung para developer, pengembang teknologi, Nadiem malah meminta mereka untuk turut membantu program-program pemerintah.

Baca Juga: Jefri Nichol Digugat Rp 4,2 Miliar Terkait 4 Judul Film

Nadiem juga mengajak para pengembang untuk kembali mengajar di almamater mereka.

"Tolong, ayo, kita mengajar. Balik ke kampus," ujarnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler