Dua Doktor Siber Pertama Indonesia dari Unpad Lulus Via Sidang Online

16 April 2020, 09:26 WIB
DUA Doktor Siber pertama yang lulus ujian daring, Agung Nugraha (kiri) dan Sulistyo (kanan), berfoto bersama usai kelulusan mereka dari Program Pascasarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran Bandung, Rabu, 15 April 2020.* /Antara/

PIKIRAN RAKYAT - Pandemi virus corona yang melanda berbagai negara di dunia termasuk Indonesia, masih menjadi ancaman.

Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tidak menjadi penghalang bagi Agung Nugraha dan Sulistyo untuk meraih gelar Doktor Siber yang pertama di Indonesia.

Agung (49) dan Sulistyo (48) berhasil meraih gelar tersebut dengan nilai A (sangat memuaskan) setelah lulus Sidang Ujian Doktor Terbuka Program Pascasarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran secara online melalui video conference pada Rabu, 15 April 2020.

Baca Juga: Depok Jadi Salah Satu Wilayah dengan Inflasi Tertinggi pada Maret 2020 

"Saya bangga kepada Agung Nugraha dan Sulistyo atas pemaparan disertasi yang kritis dan berkorelasi dengan kehidupan saat ini serta berhasil lulus menjadi Doktor Siber pertama di Indonesia dengan hasil memuaskan," ungkap Ketua Tim Promotor Sidang Ujian Doktor Terbuka Prof Dr Arry Bainus sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Dalam sidang tersebut keduanya dilakukan dalam waktu yang berbeda.

Sebelumnya, baik Agung maupun Sulistyo sudah lulus dari Sidang Ujian Doktor Tertutup pada 24 Januari 2020 di Ruang Sidang Program Pascasarjana FISIP, Universitas Padjadjaran.

Pada sidang terbuka, Agung yang merupakan lulusan Akademi Sandi Negara tahun 1993 ini berhasil mempertahankan disertasinya yang bertajuk “Penanggulangan Terorisme Siber pada Media Sosial di Indonesia”.

Baca Juga: Sri Mulyani: Recovery Ekonomi Usai Corona Diprediksi Terjadi pada Kuartal Terakhir 2020 

Menurut Agung, terorisme siber merupakan ancaman nyata bagi Indonesia. Teknologi digital, media sosial, dan media layanan pesan telah dimanfaatkan oleh kelompok teroris dalam melakukan aktivitas kejahatan.

Lebih lanjut Agung menambahkan, pemerintah Indonesia perlu segera merancang strategi penanggulangan ancaman siber ini.

Seperti membuat regulasi keamanan siber, memperkuat kerja sama, baik dengan aktor negara dan non-negara di bidang siber serta membangun pemahaman sosialisasi tentang bahaya terorisme siber ke masyarakat.

Adapun Sulistyo yang merupakan lulusan Akademi Sandi Negara tahun 1994 berhasil mempertahankan disertasinya dengan tajuk “Diplomasi Siber Indonesia dalam Menghadapi Potensi Konflik Siber”.

Baca Juga: Hari Pertama PSBB, 90 Persen Perusahaan di Depok Telah Terapkan WFH 

Dalam paparannya, dia mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah mengambil langkah konkrit dengan membentuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) guna mencegah dan mengantisipasi munculnya potensi konflik siber.

Sidang ujian terbuka ini dipimpin oleh Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisip) Universitas Padjadjaran Dr. R. Widya Setiabudi Sumadinata selaku Ketua Sidang, yang juga menjadi Anggota Promotor.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler