Pemberlakukan PJJ Dikeluhkan Sejumlah Pihak, Seto Mulyadi: Orang Tua Harus Lebih Kreatif

4 Oktober 2020, 16:01 WIB
Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)/Antara /

PR DEPOK - Pandemi Covid-19 yang saat ini tengah dialami di Indonesia selama tujuh bulan lamanya berpengaruh pada sektor pendidikan.

Dalam kurun waktu tersebut, peserta didik turut terkena imbasnya yakni harus melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi turut mengajak peran serta orang tua dalam memberikan perhatian anaknya dalam menyiasati pola tingkah laku mereka selama ada dirumah.

Baca Juga: Soal Pesan Jokowi Jangan 'Sok-sokan Lockdown', PDIP: Tak Secara Langsung ke Anies sih, Tapi Nyentil!

Hal tersebut berpengaruh pada proses adaptasi anak yang berbeda dimasa pandemi yang terjadi saat ini.

Dalam sebuah diskusi bertajuk Mengajak Anak-anak Bergembira di Masa Depan di Jakarta pada Minggu, 4 Oktober 2020 pria yang akrab disapa dengan Kak Seto menuturkan pada peran orang tua harus berani dalam berubah, lebih tenang, lebih sabar lebih kreatif serta lebih bersyukur.

Dengan adanya perubahan dari sikap orang tua, diharapkan peran orang tua mampu menjadi seorang teman bagi buah hati mereka.

Baca Juga: Tolak 7 Isu dalam RUU Cipta Kerja, Buruh Rencanakan Mogok Nasional

"Semuanya harus dikomunikasikan, buat anak senyaman mungkin di rumah. Itu kunci utamanya," kata Seto Mulyadi seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI.

Seto Mulyadi juga mengungkapkan dirinya mengimbau agar penerapan orang tua menjadi sumber guna meningkatkan apresiasi tumbuh kembang bakat anak berikut kreatifitas yang dimilikinya.

Dirinya berpendapat jika setiap anak memiliki hal yang unik, istimewa dan autentik.

Baca Juga: Usai BSU, Kemenaker Luncurkan JPS

Hal tersebut dibentuk agar anak dapat mengembangkan rasa percaya diri serta bangga pada dirinya sendiri.

Menanggapi penuturan Seto Mulyadi, sebagai penghalau dalam mengusir kejenuhan anak dimasa pandemi Covid-19, produser drama musikal anak Roedyanto telah berinisiatif dalam membuat suatu program yang bertajuk 'Salam Hore'.

Program tersebut diberikan kepada anak-anak sebagai bentuk mendeskripsikan serta menceritakan pengalamannya yang dikemas dalam bentuk lagu.

Baca Juga: Mudahkan Masyarakat Cetak Dokumen Kependudukan, Disdukcapil Depok Luncurkan ADM

"Jadi anak-anak diminta tidak hanya sekadar menyanyi, tapi juga saya berikan tantangan versi saya sendiri. Kita buat cerita dalam lagu, jadi ini akhirnya bukan drama musikal," ujar Roedyanto.

Roedyanto menegaskan dirinya telah mmebuat program tersebut selama tiga bulan dalam proses produksi pembuatan karya tersebut.

Pada proses pembuatan karya juga dilakukan di kediaman masing-masing.

Baca Juga: IPW Desak Bareskrim Polri Usut Tuntas 'Mafia' RS yang Memvonis Semua Pasien Jadi Positif Covid-19

Namun, peran orang tua merupakan kunci bagi tumbuh kembang anak.

Salah seorang orang tua anak remaja yakni Dewi Alfian menjelaskan bahwa dirinya telah memberikan kebebasan kapada anaknya dalam menciptakan karya serta melakukan beragam kegiatan positif selama masa pembelajaran dirumah.

"Selama pandemi ini kan anak gak kemana-mana, jadi saya bebaskan saja dia (anak Bu Dewi) mau melakukan apa saja asalkan positif. Dia juga sudah ada bakat menyanyi dan melukis. Ketika ada challenge ini dan dia ikut, dia kembali semangat lagi," tutur Dewi.

Baca Juga: La Nina Akan Terjang Indonesia, BMKG Imbau Masyarakat Daerah Rawan Bencana Persiapkan Diri

Disisi lain, Seto Mulyadi juga berkomitmen akan mendorong penuh dalam penyampaikan pesan kepada orang tua agar senantiasa menjadi rekan serta sahabat bagi buah hatinya dimulai dengan membicarakan berbagai hal maupu melakukan diskusi sehingga diharapkan anak akan merasa nyaman ketika berada didalam rumah.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler