Umumnya, pesan yang disampaikan melalui pantun menekankan keseimbangan dan harmoni hubungan antar manusia.
Bagi Indonesia, keberhasilan penetapan pantun sebagai Warisan Budaya Takbenda tidak lepas dari keterlibatan aktif berbagai pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta berbagai komunitas.
Berbagai komunitas terkait pantun, yakni Asosiasi Tradisi Lisan (ATL), Lembaga Adat Melayu, Komunitas Joget Dangdung Morro, Komunitas Joget Dangdung Sungai Enam, dan Komunitas Gazal Pulau Penyengat.
Lalu ada Sanggar Teater Warisan Mak Yong Kampung Kijang Keke, Universitas Maritim Raja Ali Haji, serta sejumlah individu dan pemantun Indonesia.
Baca Juga: ILC Disetop Secara Tiba-tiba, Fadli Zon: Saya Dengar-dengar dari Berbagai Pihak Ada...
Termasuk juga HM Ali Achmad dan OK Nizami Jamil, yang merupakan dua orang maestro Pantun Indonesia.
Selain itu, Hilmar menerangkan bahwa pelajaran mengenai Pantun terdapat di dalam pelajaran Bahasa Indonesia.
“Akan tetapi, belum mendapatkan sorotan. Kami ingin ke depan dengan penetapan UNESCO ini, pantun semakin ditonjolkan,” katanya.
Pantun, kata dia, bukan hanya sekadar sarana untuk berekspresi, melainkan juga agar melatih kreativitas anak dalam bermain kata.
Baca Juga: Jika PA 212-FPI Paksakan Gelar Aksi Demo 1812 Besok, PMJ Tegaskan Akan Lakukan Operasi Kemanusiaan