Baca Juga: Tanpa Protokol Kesehatan, Ribuan Warga Washington Unjuk Rasa Terkait Kebijakan #DiRumahAja
Pada spesifikasi alat, selain menghasilkan ion, alat tersebut juga menghasilkan hidrogen peroksida.
"Untuk proses sterilisasi membutuhkan waktu sekitar dua jam," ujar Yuli.
Kemampuan alat ini untuk mendekontaminasi bakteri telah diuji di Laboratorium Mikrobiologi di Sekolah Farmasi ITB oleh Prof. Marlia Singgih Wibowo dan juga diuji oleh Prof Pingkan Aditiawati di SITH ITB.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kabin ini mampu mendekontaminasi koloni bakteri Staphylococcus aureus dan E.coli pada permukaan kasa sebanyak 90 persen selama 90 menit.
Baca Juga: 100.000 Jemaah Lebih di Bangladesh Abaikan Lockdown untuk Hadiri Upacara Keagamaan
Kabin Sterilisasi Masker N-95 buatan Tim Laboratorium Energi Terbarukan, FTMD–ITB itu telah diserahkan kepada Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung untuk pengujian lebih lanjut pada Senin, 20 April 2020.
Pihak RSHS menyambut baik alat kabin sterilisasi tersebut dan berencana melakukan uji coba secara langsung di RSHS Bandung.
Selain RSHS, menurut Yuli, masih ada delapan rumah sakit lain yang juga telah meminta dikirim kabin sterilisasi.
Tak hanya untuk masker, berbagai APD juga bisa disterilkan menggunakan alat tersebut. Namun, desain saat ini dirancang untuk masker N95.