Demi Selamatkan Bumi, Pesawat NASA Sengaja Akan Tabrak Asteroid Sebesar Piramida Mesir

- 25 Juni 2020, 20:58 WIB
ILUSTRASI asteroid yang mendekati bumi.*
ILUSTRASI asteroid yang mendekati bumi.* /Pixabay/

PR DEPOK - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration (NASA) akan mengirimkan pesawat ruang angkasa untuk menabrak asteroid yang mendekati bumi.

Misi ini bertujuan untuk menyelamatkan Bumi dari benda luar angkasa seperti asteroid yang berpotensi dapat menghancurkan Bumi.

Misi itu diberi nama Double Asteroid Redirection Test (DART) dan secara resmi akan diluncurkan pada 2021.

Baca Juga: Kabar Duka, Ini Wasiat Terakhir Nenek 'RCTI OKE' Noor Parida Sebelum Meninggal Dunia 

Sebelumnya, asteroid sebagai target pertama telah ditemukan yang diberi nama Didymos. Namun, International Astronomical Union menyetujui untuk mengubah nama baru dengan Dimorphos.

Dilansir Pikiranrakyat-depok.com dari CNET, The European Space Agency (ESA) membandingkan ukuran Dimorphos itu sebesar Piramida Mesir.

Menurut salah satu ilmuwan planet dan anggota tim DART, Kleomenis Tsiganis mengatakan DART dirancang untuk mengantisipasi dampak kinetik, yang berarti akan menabrak Dimorphos dalam upaya untuk mendorongnya pulang.

Jika berhasil, metode ini berpotensi digunakan untuk memindahkan asteroid yang mengancam Bumi ke jalur yang lebih aman.

Baca Juga: Singgung Konspirasi Vaksin dari Bill Gates, Jerinx SID: Covid-19 Adalah Bisnis yang Kian Terbukti 

"DART adalah langkah pertama dalam metode pengujian untuk defleksi asteroid berbahaya," kata Andrea Riley, Eksekutif Program DART di Markas Besar NASA.

Asteroid berbahaya adalah masalah global dan NASA tidak bisa mengatasinya sendiri.

"Asteroid yang berpotensi berbahaya adalah masalah global dan kami senang dapat bekerja sama dengan kolega Italia dan Eropa kami untuk mengumpulkan data yang paling akurat dari demonstrasi defleksi dampak kinetik ini." ujar Andrea Riley.

Didymos dan Dimorphos bukan ancaman nyata bagi Bumi, tetapi mereka bisa menjadi objek ujian yang sangat berharga saat kita mencari cara baru untuk melindungi Bumi.

Baca Juga: Cek Fakta: Jokowi Dikabarkan Menjabat Presiden hingga 2027, MPR dan KPU Sudah Sepakat 

Setelah misi ini dilakukan, nantinya para astronom dapat membandingkan terkait orbit yang dilalui oleh asteroid tersebut.

"Para astronom akan dapat membandingkan pengamatan dari teleskop, sebelum maupun sesudah misi DART diluncurkan untuk menentukan berapa banyak periode orbit Dimorphos yang berubah," kata Ilmuwan Utama Misi DART, Tom Statler dikutip dari laman NASA.

Uji coba misi DART kali ini tak hanya melibatkan NASA tetapi ada juga badan antariksa dari negara lain yang ikut berpartisipasi seperti Badan Antariksa Eropa atau European Space Agency (ESA).

Nantinya, ESA bertugas untuk menyelediki lebih lanjut dampak dari uji coba DART terhadap Dimorphos.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: CNET


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x