Malam Ini Puncak Hujan Meteor June Bootid, Sejumlah Wilayah Dapat Melihat dengan Mata Telanjang

- 27 Juni 2020, 18:49 WIB
ILUSTRASI Hujan Meteor.*
ILUSTRASI Hujan Meteor.* /Info astronomy / Jim McCormack/

Dengan demikian, hujan meteor kemungkinan menghasilkan tampilan terbaik setelah senja ketika titik radiasi masih setinggi mungkin.

Observatorium Bosscha melaporkan jumlah meteor yang akan dilihat dalam satu jam aktivitas puncak, sangat bervariasi.

Selain itu, Bosscha juga menyampaikan puncak hujan meteor Bootid dapat disaksikan dengan mata telanjang, tanpa alat bantuan dalam kondisi langit gelap.

Hujan meteor ini sebenarnya paling baik dilihat di lintang utara Bumi, tetapi wilayah lintang selatan pun masih bisa melihat, dengan begitu seluruh daerah di Indonesia dapat mengamatinya.

Baca Juga: Pasutri di Jakarta Utara Ditangkap, Jual Anak di Bawah Umur Usai Diiming-imingi Kerja di Restoran 

Dilansir oleh Pikiranrakyat-depok.com dari laman Space Weather, meteor Bootid berasal dari komet periodik 7P/Pons-Winnecke, yang mengorbit Matahari setiap 6,37 tahun sekali.

Hujan meteor Bootid dikenal sebagai hujan meteor yang lambat dan terang karena akan menghantam atmosfer Bumi dengan kecepatan 18 kilometer per detik.

Pada tanggal 27 Juni 1998, pengamat langit di bagian utara dapat melihat sebanyak 100 meteor per jam selama ledakan yang berlangsung selama 7 jam.

Baca Juga: Berencana Miliki Sendiri Setelah Brexit, Pakar Ruang Angkasa: Inggris Telah Salah Beli Satelit 

Itu bukan pertama kalinya ledakan serupa dari Bootes telah direkam. Hal tersebut pernah terjadi pada tahun 1916, 1921, dan 1927. Para astronom menyebut meteor-meteor yang tidak dapat diprediksi.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: space weather


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x