Diharapkan Bisa Jadi Inovator, Guru Penggerak di Kabupaten Pekalongan Resmi Dikukuhkan

- 16 September 2023, 19:37 WIB
ILUSTRASI - Ratusan guru penggerak di Kabupaten Pekalongan resmi dikukuhkan, dan diharapkan bisa menjadi inovator.
ILUSTRASI - Ratusan guru penggerak di Kabupaten Pekalongan resmi dikukuhkan, dan diharapkan bisa menjadi inovator. /sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id

Presiden Jokowi mengungkapkan urgensi untuk mengantisipasi perubahan besar yang tengah terjadi di seluruh dunia. Ia menyoroti disrupsi teknologi yang berpengaruh luas terhadap berbagai sektor, termasuk penerapan otomatisasi, kecerdasan buatan (artificial intelligence), big data, dan internet of things (IoT).

Selain itu, Presiden juga menekankan pentingnya mengantisipasi perubahan demografi, serta perubahan sosio-ekonomi dalam populasi yang mencakup transformasi dalam pasar tenaga kerja yang semakin fleksibel.

Presiden Jokowi juga menyoroti perubahan lingkungan dan struktural yang terjadi dengan cepat akibat pandemi Covid-19. Hal ini mencakup peralihan ke pembelajaran jarak jauh, percepatan digitalisasi, dan konsep less contact economy.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Fase Grup Piala Dunia U-17 dan Pembagian Grup

Presiden menekankan bahwa banyak negara di seluruh dunia telah mulai menyesuaikan sistem pendidikan mereka, termasuk pendidikan prasekolah, dasar, menengah, vokasi, dan perguruan tinggi, untuk memenuhi kebutuhan dari perubahan besar yang terjadi.

Dalam konteks ini, Presiden memberikan beberapa penekanan yang harus diperhatikan:

Pertama, Presiden menekankan bahwa cara bekerja di masa depan akan sangat berbeda dengan pengalaman saat ini. Oleh karena itu, pembentukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di masa depan harus didasarkan pada tren dan perkembangan ilmu masa depan, bukan hanya berdasarkan tren masa lalu.

Baca Juga: Behind Your Touch Episode 11 Sub Indo: Ini Jadwal, Spoiler, dan Link Nonton Legal, Fakta Kematian Ibu Ye Boon

Kedua, Presiden menegaskan bahwa SDM unggul yang ingin dibangun adalah mereka yang memiliki karakter dan moralitas yang luhur, dengan nilai-nilai budaya Indonesia dan Pancasila sebagai fokus utama. Pendidikan karakter dianggap sebagai aspek penting dalam pembangunan mental dan karakter bangsa.

Ketiga, Presiden menekankan perlunya menetapkan target-target yang dapat diukur. Ini mencakup angka partisipasi untuk pendidikan dasar, menengah, dan tinggi. Presiden mendorong penetapan target yang tinggi untuk memberikan semangat dan optimisme.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah