PR DEPOK - Sejak 1960-an, seismolog di berbagai benua telah mendeteksi denyut misterius yang dihasilkan seperti jarum jam yakni setiap 26 detik.
Namun, dalam 60 tahun terakhir tidak ada yang bisa mengetahui kebenaran dari suara tersebut.
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Oddity Central Rabu, 11 November 2020, “Detak jantung Bumi” pertama kali didokumentasikan pada tahun 1962.
Baca Juga: Kunjungi Habib Rizieq, Amien Rais Disebut Melobi Pendiri FPI untuk Gabung dengan Partai Ummat
Dokumentasi tersebut dilakukan oleh John Oliver, seorang peneliti di Observatorium Geologi Lamont-Doherty, Universitas Columbia.
Oliver menemukan bahwa suara itu berasal dari suatu tempat di selatan atau ekuator Samudra Atlantik, dan suaranya lebih intens selama bulan-bulan musim panas di belahan bumi utara.
Kemudian, pada tahun 1980, Gary Holcomb, ahli geologi dari US Geological Survey, juga menemukan denyut misterius tersebut, mencatat bahwa denyut itu lebih kuat selama badai.
Tetapi untuk beberapa alasan, penemuan kedua peneliti itu tetap tidak diketahui selama lebih dari dua dekade.
Baca Juga: Megawati Sebut Jakarta 'Amburadul', Pembelaan Gerindra: Terbukti Ibu Kota Raih Penghargaan STA 2021