NASA dan ESA Berhasil Temukan Black Hole 'Pembunuh Kosmik'

2 April 2020, 11:15 WIB
Lubang hitam yang baru ditemukan dapat menjadi tautan yang hilang dan diharapkan bisa membantu memecahkan teka-teki dari kosmos /Independent

PIKIRAN RAKYAT - Para ilmuwan telah menemukan lubang hitam (black hole) "pembunuh kosmik" yang bisa menjadi mata rantai yang telah lama hilang untuk memecahkan salah satu misteri kosmos.

Black Hole dianggap sebagai contoh objek "massa menengah" yang telah lama diduga ada oleh para ilmuwan tetapi belum ditemukan secara pasti.

Namun, penelitian baru berhasil menemukan bukti terbaik dari lubang hitam berukuran sedang seperti itu, yang sampai sekarang terbukti masih jadi misteri bagi para ilmuwan.

Baca Juga: Penemuan Teknologi Mesin Exovent Paru-paru Besi dapat Bantu Atasi Virus Corona

Black Hole ini sekitar 50.000 kali massa Matahari dan lebih kecil dari Supermassive Black Hole yang akan menghuni inti galaksi, tetapi lebih besar dari yang terbentuk oleh runtuhnya bintang-bintang besar.

Para ilmuwan telah melihat bukti lubang hitam seperti itu sebelumnya, tetapi penemuan baru ini adalah contoh yang paling meyakinkan dari fenomena semacam itu.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Independent Kamis, 2 April 2020 menyebutkan bahwa para astronom menemukan bukti baru ketika lubang hitam itu bertanggung jawab atas apa yang disebut NASA sebagai "pembunuhan kosmik".

Baca Juga: Mitos Umum Pertanyaan Penghilang dan Obat Virus Corona

Lubang hitam itu terlihat ketika merobek sebuah bintang yang lewat terlalu dekat, mengingatkan para ilmuwan tentang keberadaan objek yang biasanya sulit dipahami.

Untuk mengetahuinya, para astronom harus menggunakan dua observatorium sinar-X, satu dari NASA dan lainnya dari ESA serta Teleskop Luar Angkasa Hubble.

Dengan menggabungkan pengamatan dari ketiga satelit, mereka dapat melacak kembali sinar sinar-X yang kuat ke sumbernya.

Baca Juga: Ragam Fasilitas Karantina Virus Corona di Asia, dari Hotel Mewah hingga Kamp Kumuh

"Lubang hitam dengan massa menengah adalah objek yang sangat sulit dipahami, dan karenanya sangat penting untuk mempertimbangkan dan mengesampingkan penjelasan alternatif untuk setiap kandidat," kata Dacheng Lin dari University of New. Hampshire, peneliti utama studi ini.

Petunjuk tentang kemungkinan lubang hitam pertama kali ditemukan ketika dua observatorium sinar-X (ChandraNASA dan XMM-Newton dari ESA) menangkap pancaran sinar-X yang kuat yang datang dari suatu tempat di alam semesta, pada tahun 2006.

Data tidak cukup untuk memutuskan apakah sinar itu datang dari dalam atau di luar galaksi tempat manusia tinggal.

Baca Juga: Daftar Mall di Depok yang Tutup Sementara untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Para astronom hanya dapat mengatakan bahwa itu mungkin disebabkan oleh bintang yang terkoyak ketika terlalu dekat dengan benda kuat seperti lubang hitam.

Namun, para ilmuwan terkejut menemukan bahwa kilatan itu tidak datang dari pusat galaksi, di mana lubang hitam sebesar itu akan ditemukan. Tapi, itu adalah petunjuk pertama bahwa bintang itu mungkin telah dihancurkan oleh black hole tersebut.

Penjelasan lain mengatakan bahwa suar itu mungkin telah dikirim keluar dari dalam galaksi tempat manusia tinggal, yakni Bima Sakti.

Baca Juga: Soal Pembebasan Narapidana, Koruptor dan Terorisme Tidak akan Dibebaskan

Perkiraan tersebut merupakan hasil dari bintang neutron.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Independent

Tags

Terkini

Terpopuler