Pengusaha Indonesia Berhasil Kembangkan Alat Tes Corona Dibanderol Seharga Rp 160.000

4 April 2020, 07:36 WIB
ILUSTRASI rapid test masal virus corona (Covid-19).* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Santo Purnama merupakan seorang entrepreneur asal Indonesia, dirinya berhasil mengembangkan alat tes mandiri Virus Corona seharga Rp 160.000 per unit.

Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Antara alat tes virus corona mandiri yang dikembangkan oleh Santo memungkinkan setiap orang untuk melakukan pengetesan di rumah masing-masing.

Kabar baiknya lagi, hasil tes dapat dilihat dalam waktu 10 menit.

Baca Juga: Kisah Bahagia Pasien Ke-11 Jawa Barat yang Telah Sembuh dari Virus Corona

Santo mengembangkan teknologi pengetesan virus corona melalui perusahaannya Sensing Self yang berbasis di Singapura.

Alat tersebut dikembangkan selama 4 bulan, dan mulai resmi diproduksi sejak bulan Februari 2020 lalu.

Alat rapid test Sensing Self telah mendapatkan lisensi edar dari tiga pasar penting di dunia, yaitu Eropa (mendapatkan sertifikasi CE), India (disetujui oleh National Institute of Virology dan Indian Council of Medical Research), serta Amerika Serikat.

Baca Juga: Mengacu pada Korea Selatan, Ridwan Kamil Kewalahan Alat Test Corona Jawa Barat Terbatas

Untuk pasar Amerika Serikat, FDA telah memberikan persetujuan bagi alat tes Sensing Self, dengan syarat bahwa penggunaannya harus dilakukan di lembaga medis formal.

India, yang memiliki ribuan kasus positif COVID-19, telah memesan alat tes cepat Sensing Self sebanyak 3 juta unit.

Alat tes mandiri Sensing Self bisa memberikan hasil deteksi yang cepat dan akurat karena menggunakan analisis enzim.

Baca Juga: Abaikan Imbauan, Perantau yang Pulang ke Bandung Bisa Kena Denda Rp 100 Juta

Dengan harga yang lebih murah, yaitu Rp 160.000 atau 10 USD, hasil tes bisa keluar dengan lebih cepat dibandingkan alat tes lain.

Salah satu alternatif pengetesan COVID-19 adalah dengan nostril swab, dimana metode ini memakan biaya Rp 1,2 juta sekali tes, dan prosesnya memakan waktu hingga 1 jam, sehingga kurang efisien.

“Kehadiran alat tes mandiri seperti Sensing Self dapat membantu pemerintah untuk menyediakan akses tes yang lebih aman, praktis, dan terjangkau bagi masyarakat luas," kata santo.

Baca Juga: Simak Kesaksian Pilu Para Penggali Kubur di Pemakaman Terbesar Brasil

"Ketika terdapat pasien positif, mereka dapat langsung melakukan isolasi mandiri ataupun mendapatkan perawatan di rumah sakit," lanjut Santo.

Dengan begitu, para tenaga medis bisa benar-benar memfokuskan diri untuk merawat pasien COVID-19 dengan gejala menengah-parah, alih-alih menghabiskan waktu untuk melakukan tes pada ribuan orang.

Saat ini, Santo dan timnya juga sedang mengembangkan solusi lainnya untuk melawan pandemi, yakni dengan tes asam nukleat (nucleic acid test) untuk mendeteksi infeksi COVID-19 sedini mungkin dan dengan harga yang sangat terjangkau.

Baca Juga: KABAR BAIK, AS Sukses Uji Coba Vaksin Virus Corona pada Tikus

Hasil tesnya diklaim mampu mendeteksi dengan akurasi hingga 99 persen pada hari pertama mereka terpapar virus.

Mereka akan segera meluncurkan produk ini saat sudah siap dalam waktu dekat.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler