Usai Serangan Siber di 130 Pengguna, Twitter Rekrut Peretas untuk Jadi Kepala Keamanan

20 November 2020, 09:11 WIB
Ilustrasi aplikasi Twitter./ / Pixabay/PhotoMIX-Company./

PR DEPOK – Belum lama ini platform media sosial Twitter telah merekrut seorang peretas untuk dijadikan kepala keamanan yang baru.

Hal ini dilakukan usai adanya laporan 130 akun yang menjadi korban serangan dunia maya pada Juli tahun 2020 ini.

Perusahaan media sosial yang berbasis di Amerika Serikat itu menunjuk Peiter Zatko atau yang lebih dikenal dengan sebutan Mudge untuk melindungi platform mereka dari segala ancaman.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Jumat, 20 November 2020: Ada Tanda Kemajuan dalam Diri Capricorn

Mudge yang diketahui telah memiliki pengalaman selama 20 tahun di dunia peretasan pun membagikan informasi bergabungnya ia dengan Twitter.

"Sepertinya ada kucing yang keluar tas," tulis Mudge di akun Twitter miliknya seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Dirinya pun lantas membeberkan dengan jelas posisinya yang baru di platform media sosial tersebut.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Secara Global Terus Melonjak, Harga Minyak Dunia Alami Pelemahan

"Saya sangat senang bergabung dengan tim eksekutif di Twitter! Saya benar-benar percaya pada misi (secara adil) melayani percakapan publik. Saya akan melakukan yang terbaik!," kata Mudge.

Untuk diketahui, Mudge mulai dikenal di tahun 1990-an ketika dirinya menjadi anggota kelompok peretas terkenal, yakni Cult of the Dead Cow dan L0pht Heavy Industries.

Kelompok-kelompok ini bertanggung jawab untuk membuat dan mendistribusikan alat yang digunakan untuk peretasan.

Baca Juga: Sebut Suksesi Politik Tak Pengaruhi Arah Sektor Pendidikan, DPR: Sudah Dibekali Peta Jalan 2020-2035

Adapun alat-alat yang diproduksi oleh kelompok peretas tersebut salah satunya adalah Back Orifice, yang digunakan untuk meretas mesin, dan L0phtCrack, yang digunakan untuk memecahkan kata sandi.

Peran utama Mudge mulai berkembang di masyarakat di akhir tahun 1990-an, ketika ia dipanggil untuk menyebarkan informasi tentang internet di depan para pemimpin politik.

Mudge dan kelompoknya, L0pht dipanggil pada tahun 1998 untuk bersaksi di hadapan Kongres AS tentang standar keamanan informasi yang dianggap buruk pada saat itu.

Baca Juga: Kampanye Pilkada Diperketat, Uu Ruzhanul Ulum Perintahkan Pantau Paslon Terapkan Protokol Kesehatan

Mudge beserta kelompoknya yang menyebut diri mereka “peretas thinktank” memberitahu Kongres AS bahwa mereka dapat mematikan internet dalam 30 menit.

Nama Mudge semakin melejit usai ia dipanggil untuk bekerja di bawah Presiden AS Bill Clinton dan bertanggung jawab untuk menjaga keamanan internet.

Keputusan ini diambil usai di tahun 2000, serangan cyber melanda beberapa platform seperti CNN, eBay, Yahoo, dan Amazon.

Baca Juga: BMKG: Waspada Hujan Disertai Angin dan Petir di Sebagian Wilayah Jawa Barat

Hingga akhirnya Mudge saat ini ditunjuk menjadi kepala keamanan Twitter, usai serangan besar-besaran terhadap 130 akun, termasuk akun orang-orang berpengaruh seperti Kim Kardashian West, Barack Obama, dan Elon Musk.

Selain keamanan internet, Mudge juga bertanggung jawab untuk melindungi keamanan fisik di kantor dan perlu memerangi informasi palsu atau hoaks yang sering beredar di Twitter.***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler